BARCELONA, Qualcomm selaku salah satu pabrikan chip mobile terbesar tak mau ketinggalan tren drone yang semakin menanjak.
Tahun lalu, perusahaan AS ini memperkenalkan platform Snapdragon Flight berbasis chip Snapdragon 801 untuk digunakan oleh para rekanan vendor drone dalam membuat desain drone.
Snapdragon Flight berikut beberapa drone yang menggunakannya pun ikut diboyong ke ajang MWC 2016 di Barcelona, Spanyol, minggu lalu, di mana mereka bisa ditemukan di bagian IoT di booth milik Qualcomm.
“Dengan memakai teknologi smartphone, kami membuat sebuah board yang sanggup menangani banyak hal sekaligus sehingga ikut menekan biaya produksi,” ujar Senior Vice President Global Marketing Qualcomm Tim McDonough ketika menjelaskan soal drone kepada KompasTekno.
Senior Director Corporate Marketing Qualcomm David Miller menambahkan bahwa pihaknya memang sengaja fokus menciptakan untuk drone yang ringkas dan dibanderol dengan harga relatif terjangkau, tapi tetap dibekali sederet kemampuan canggih seperti fitur anti-collision dan navigasi otomatis.
Nantinya, Qualcomm berharap Snapdragon Flight bakal banyak ditemukan di segmen drone ringan seperti Ying bikinan pabrikan China yang baru memasuki pasaran awal tahun ini. “Termasuk juga drone kecil untuk selfie,” kata Miller mencontohkan.
Fokus ke segmen drone ringan itu tentu ada alasannya. Miller mengatakan pasaran drone jenis ini akan mengalami perkembangan pesat di masa yang akan datang.
Salah satu sebabnya, lanjut Miller, adalah regulasi untuk drone ringan relatif tidak seketat drone kategori lain yang lebih besar, berat, dan biasa digunakan untuk keperluan komersil.
Miller mencontohkan hukum registrasi drone di Negeri Paman Sam yang menyaratkan bahwa drone dengan berat antara 250 gram hingga 25 kg mesti didaftarkan sebelum bisa mengangkasa.
Segmen drone di bawah batasan berat itulah yang diincar Qualcomm. “Kami melihat bahwa pasaran drone berukuran kecil ini bakal tumbuh besar,” pungkas Miller.
Sumber: KOMPAS Tekno