Brebes, Siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ma’arif NU 03 Larangan, Kabupaten Brebes atas nama Nurul Isnaeni Putri berhasil meraih emas pada lomba Pidato Mata Pelajaran Pendidikan Agama dan Seni Islam (MAPSI) tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Nurul menumbangkan 35 peserta, utusan dari kabupaten/kota se-Jawa Tengah. Pada lomba di kampus Universitas Wahid Hasyim Semarang, pada Sabtu (23/1/16) lalu, medali perak diraih utusan Kabupaten Pemalang dan perunggu dari Kota Surakarta.
“Alhamdulillah, Allah SWT mengabulkan doa saya, sehingga juara,” tutur Nurul ketika di temui di SMK Maarif NU 03 Larangan, Rabu (27/1).
Siswa kelas XII Akuntasi tersebut mengaku pada awalnya kurang percaya diri karena dirinya berasal dari dusun dan baru kali pertama mengikuti lomba tingkat Jawa Tengah. Namun dengan kemantapan hati yang kukuh dan dorongan dari Pembina Ahmad Rifai, akhirnya tampil memukau di hadapan dewan juri.
Dara manis kelahiran Brebes 21 Desember 1998 itu saat berpidato membawakan tema tentang shalat. Antara lain menguatkan tentang pentingnya shalat fardlu ain, sebagai alat komunikasi antara hamba dengan Sang Khaliq. Disamping itu, sholat menjadi tiang agama yang apabila shalatnya tidak diperkuat dengan jamaah, maka agama Islam akan runtuh.
Untuk meraih juara, aktivis IPPNU ini sangat getol berlatih tanpa mengenal lelah. Teman-teman di kelasnya dijadikan penonton, hingga melebar di hadapan 905 siswa SMK favorit di Larangan tersebut. “Saya tidak lagi grogi setelah digladi terus menerus,” ucap penyuka bakso tersebut.
Selain pidato, Anak pasangan Bapak Sohirun dan Ibu Musriah ini juga mahir membaca puisi. Terbukti pernah menjadi juara 3 baca puisi tingkat Kabupaten Brebes. Di sekolahnya, juga pernah meraih juara 1 drama, baca puisi, fashion show.
Meski hidup dalam kesederhanaan, namun tidak menghalangi semangatnya untuk belajar dan selalu belajar. Nurul rutin setiap bada maghrib dan bada subuh di rumahnya jalan A Yani Dukuh Penjalin Banyu, Desa Siandong, Kecamatan Larangan, Brebes membaca buku pelajaran dan bahan bacaan lainnya yang dipinjam di perpustakaan sekolahnya.
Baginya, segala halangan tidak masalah asalkan mau berusaha dengan sekuat tenaga dan tidak melupakan berdoa kepada Allah SWT. Sebagaimana motto hidupnya, kesuksesan berawal dari kemauan yang kuat. “Tidak bermaksud membusungkan dada, dengan ikhtiar yang kuat dan iringan doa segalanya bisa diraih dengan sukses,” pungkasnya bersyukur.
Menurut Kepala SMK Maarif NU 03 Larangan H Harun MAg menerangkan, Nurul tergolong siswi yang rajin dan penuh dedikasi yang tinggi. Sehingga di kelas maupun di sekolahnya selalu menorehkan prestasi baik akademik maupun nonakademik. Atas prestasi tersebut, dirinya berjanji akan memberikan reward sepantasnya, karena telah mengharumkan nama sekolah dan juga Kabupaten Brebes serta sekolah di bawah naungan MWCNU Larangan dan LP Maarif Brebes. (wasdiun/Abdullah Alawi)
Sumber: NU Online