Milenium kedua adalah milik generasi Y. Kata catatan wikipedia, generasi yang juga keturunan dari generasi baby boomers, sebelumnya, adalah generasi yang punya ciri melek teknologi multimedia. Lalu, ciri lain adalah membina keluarga dengan maksimal dua anak.
Secara spesifik di Indonesia, generasi ini berada di kelas menengah. “Generasi ini kan bersosialisasi di jejaring sosial mulai dari Facebook, Twitter hingga komunitas Blackberry,” kata CEO blibli.com Kusumo Martanto.
Kusumo mengatakan, pihaknya memang sengaja mengincar generasi ini. “Kelompok menengah ke atas dari generasi ini punya penghasilan Rp 20 juta per bulan,” imbuh Head of Marketingblibli.com Ivan W Hudyana yang hadir dalam kesempatan bincang-bincang pada Kamis (21/7/2011).
Lagi menurut Ivan, makin hari, generasi ini beranjak ke perilaku berbelanja melalui dunia maya. Mereka meninggalkan gaya berbelanja offline atau berbelanja dengan langsung mendatangi gerai di pusat-pusat berbelanja.
Dengan penguasaan teknologi informasi, mereka makin terbiasa berbelanja online. Maksudnya, generasi ini makin memanfaatkan piranti teknologi informasi untuk memesan plus memberi barang. Tinggal klik, bayar, barang pun tiba di tempat.
Afiliasi
Sementara, sejatinya, situs seperti blibli.com memang menambah banyak jajaran pemain di bisnis perdagangan komersial atau yang lazim dikenal khalayak sebagai e-commerce alias jualan online. Situs yang berafiliasi ke Djarum Group melalui PT Global Digital Prima (GDP) dengan nama perseroan PT Global Digital Niaga (GDN) ini didirikan pada 2010. Menurut pengakuan Ivan, situs yang dikelolanya mengincar makin berlipatnya nilai transaksi e-commerce di Indonesia. Tahun lalu, nilai tersebut baru berada di posisi 4 juta dollar AS.
Namun begitu, setidaknya ada empat tantangan di tanah Air yang sampai kini masih belum rampung. Terkait e-commerce, tantangan tersebut adalah keraguan soal mutu produk, reputasi situs, problem pengiriman barang, dan masalah keamanan sistem pembayaran. “Ya, itu memang tantangannya,” kata Kusumo.
Maka dari itulah, terang Kusumo, situs yang bakal dilansir resmi pada 25 Juli mendatang mengklaim mampu menjawab tantangan tersebut. Caranya dengan penerapan e-commerce ecosystem. Sistem itu menciptakan kerja sama dengan pendukung kuat dan tepercaya.
Untuk pembayaran misalnya, blibli.com menjalin kerja sama dengan Bank Mandiri dan BCA. Bank yang disebutkan kedua ini masih berada dalam Djarum Group.
Lalu, Kusumo menambahkan, sejak soft launching pada 25 Mei lalu, pihaknya membidik balik modal (BEP) pada 2014 mendatang. Meski, Kusumo tidak mengatakan investasi awal untuk membangun blibli.com.
Menurut catatan terkumpul, momentum partisipasi Djarum Group ke dalam bisnis dunia maya mengemuka saat anak usaha perusahaan tersebut, GDP, menjadi pemegang saham situs e-commerce Kaskus, awal tahun ini. GDP juga berinvestasi di beberapa situs lokal macamlintasberita.com, infokost.net, krazymarket.com, bolalob.com, serta dailysocial.net. Sumber: Kompas