Pekalongan, NU Online
Habib Zaid bin Yahya dari Hadramaut Yaman meminta kepada Habib Muhammad Luthfy bin Hasyin bin Ali bin Yahya Rais Aam Idaroh Aliyah Jam’iyyah Ahlit Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (Jatman) untuk menggelar kegiatan pertemuan Ulama Sufi se dunia. Pasalnya, waktu yang disediakan PBNU pada acara al-Multaqa al-Sufi al-Alamy dirasakan tidak cukup.
Banyak persoalan yang akan dibahas, akan tetapi karena waktu yang tersedia terlalu sempit, sehingga berbagai masalah yang muncul tidak dapat dibahas secara tuntas.
Demikian, dikatakan Habib Zaid bib Yahya ulama dari Hadramaut Yaman Yordania dalam acara Silaturrahim ulama dengan para pengurus thariqah se eks Karesidenan Pekalongan di Kanzus Sholawat, Senin (18/7) kemarin.
Dikatakan, ulama Indonesia yang tergabung dalam Nahdlatul Ulama telah memiliki berbagai pengalaman dan kemampuan untuk dapat meredam konflik di dalam negeri Indonesia, diharapkan dengan pengalamannya dapat membantu masyarakat dunia khususnya di Timur Tengah yang saat ini sedang dilanda konflik yang berkepanjangan.
Habib Zaid sangat berharap kepada NU dan Thariqah An Nahdliyyah dapat mengambil perannya dalam upaya mencari solusi dengan mengedepankan tawazun, tasammuh dan al-adalah, sehingga model Islam yang rahmatan lil alamin dapat menjadi juru damai di penjuru dunia.
Meski acara silaturrahim tidak sesuai yang direncanakan, dimana semula diharapakan para ulama yang datang dari 26 negara dapat hadir di Pekalongan, pada kenyatannya hanya diwakili oleh Habib Zaid bin Yahya asal Hadramaut Yaman Yordania dan Prof. DR. Tanaka dari Tokyo Jepang.
Sedangkan yang lainnya ada yang sudah kembali ke negara asalnya atau pada acara yang sama para delegasi masih ada kegiatan di PBNU membahas rencana perdamaian di Afganistan.
Namun demikian, para tamu yang hadir dapat mengikuti kegiatan silaturrahim dan kegiatan Peringatan Maulidurrasul SAW di Asrama Kompi C Yonif 407 / Wonopringgo dan pagi harinya diadakan ziarah ke makam Habib Hasyim bin Yahya dan Habib Abu Bakar bin Yahya. Rombongan selanjutnya mengakan wisata ziarah ke makam Walisongo di Demak, Kudus, Tuban dan Surabaya.