Demak, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Demak, Pengurus Lajnah, Lembaga,Banom NU beserta warga sekitar menghadiri haul yang ke 24 Almaghfurlah KH Djalal Suyuti yang digelar sangat sederhana dan dikemas bernuansa refleksi di rumah kediaman Ketua PCNU Demak Ir H Musadad Syarief MT Jl.Sultan Hadiwijoyo no.28 Demak, Senin malam selasa 18/7/2011.
KH Alawy Mas’udi Wakil Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Demak saat menyampaikan tausiyah berpesan, agar warga NU bisa mewarisi semangat dan sifat sifat kejuangan mulia KH Djalal Suyuti. Warga NU Demak sudah sewajarnya mengadakan Haul guna kirim do’a dan mengenang jasa Ulama Besar yang sangat peduli dengan NU.
“Haul meniko peringatan ingkang saget kito langgengaken kangge mengenang jasa beliau, keranten Haul meniko saget manfaati dumateng shohibul Haul lan Umat ingkang nderek (Haul itu merupakan tradisi harus kita abadikan untuk mengenang jasa orang yang berpengaruh/ulama yang bisa bermanfaat pada keluarga dan para pengikutnya red) “ Tuturnya
Di antara sifat menonjol Mbah Djalal yang dirasakan masyarakat sekelilingnya dan warga NU Demak adalah totalitas mengabdi kepada Umat dan NU. Kemuliaan sifat Mbah Djalal tersebut dirasakan siapa saja yang sempat berada di sekelilingnya.Tokoh NU, Tokoh Politik, Tokoh masyarakat di Kabupaten Demak misalnya, merasakan totalitasnya Mbah Djalal tersebut.
“Sungguh beruntung Demak mempunyai Kiai Djalal, termasuk kiai pondok pesantren lainnya, Beliau Aktif di organisasi dan pimpin NU selama 25 tahun lebih, NU bangkit di Demak sejak dipimpin Mbah Djalal, ini bukti bahwa mbah Djalal dalam hidupnya hanya melaksanakan dan menyebarluaskan Ahlussunnah Wal Jama’ah, dengan sifat kejuangan yang syaja’ah dan ruhama bainahum” Tambahnya.
Sedangkan menurut ketua PCNU Demak Musyadad Syarief kondisi Akhir akhir ini yang sangat menjadi perhatian NU adalah munculnya islam yang beraliran radikalis atau kekerasan dan liberalisme, dia mengharapkan dengan Haul ini secara otomatis kita melanggengkan tradisi Aswaja, ia mengajak para jamaah haul meneruskan tradisi salaf dalam syari’ah maupun ubudiyah seperti Almaghfurlah KH Djalal Suyuti ini dengan tadarus al qur’an, berziarah kubur, membaca tahlil, manaqib, maulidurrosul dan sebagainya.
“Beliau pesan pada saya,sebenarnya kita sebelum membangun Negara mestinya membangun mental bangsa ini / pendidikan karakter, NU harus mengawali dengan membangun mental ini agar tatanan dalam berbangsa dan beragama bisa sejalan dengan baik,ini pesan beliau pada saya” katanya