Jakarta, NU Online
Dalam rangka memperingati hari ulang tahun Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), 4 Juli 2011, Pesantren Ciganjur menggelar rangkaian doa bersama dan Istighotsah. Peringatan ini digelar di Serambi Masjid Al-Munawwaroh Jl. Warung Silah No. 10 Ciganjur Jakarta, Kamis (4/8).
Demikian dinyatakan Arif Al-Bony kepada NU Online, Kamis (4/8). Menurutnya, acara Tahlil dan Istighotsah ini akan dilaksanakan sore nanti menjelang buka puasa bersama. Acara ini juga akan diakhiri dengan ta’jil buka puasa bersama di Masjid Al-Munawwaroh.
“Meski sederhana saja, namun Pesantren Ciganjur Insya Allah menggelar doa bersama ini dengan khusyu’ bersama jamaah MAsjid Al-Munawwaroh dan masyarakat sekitar Ciganjur,” tutur Arif.
Lebih lanjut Arif menjelaskan, Pesantren Ciganjur selalu menggelar khataman Al-Qur’an setiap weton Gus Dur pada hari Rabu Kliwon. Khataman Wetonan ini telah dilaksanakan di Pesantren Ciganjur sejak masa Gus Dur masih hidup hingga saat ini tanpa putus-putus.
Sementara itu, di Masjid Al-Munawwaroh sendiri, telah selama empat tahun berturut-turut digelar Sholat Tarawih khatam Al-Qur’an selama bulan Ramadhan. Sholat Tarawih dilaksanakan 20 rekaat dengan membaca Al-Qur’an sebanyak satu juz setiap malam.
Kontroversi
Sebenarnya hari lahir 4 Agustus banyak dianggap orang sebagai tidak tepat. Namun 4 Agustus inilah yang memang resmi dikenal masyarakat sebagai hari kelahiran sang Presiden RI ke-4 ini.
Gus Dur Lahir pada tanggal empat bulan kedelapan (maksudnya bulan Sya’ban dalam hitungan tahun Hijriyah/Qomariyah) pada tahun 1940 M. Namun karena waktu itu, mungkin waktu mendaftar SD, hanya diucapkan tanggal 4 bulan delapan maka tertulislah menjadi 4 Agustus 1940 saja.
Demikian menurut keteranngan yang banyak diungkap oleh para pencerita, termasuk sebagaimana tertulis dalam buku biografinya.