Jombang, NU Onlinea
Geliat organisasi profesi, Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) kabupaten Jombang mulai nampak. Selasa (9/8) meski hanya digelar secera sederhana, Halaqoh bertajuk Menjadi Guru Profesional sesuai dengan Al Qur’an mendapat perhatian kalangan pendidik di Kota santri.
Hadir dalam kegaiatan Pergunu yang di gelar Aula PCNU, Ketua PCNU, Dr KH Isrofil Amar, MAg, Katib Syuriyah, Ust Wazir, Lc, Wakil Rais KH Mujib Adnan, MAg yang juga dosen IAIN Sunan Ampel, dan KH Hamid Bisri, Sekretaris PCNU. Ketua Dewan Pendidikan, Junaidi Hidayat.
Halaqoh perdana ini menghadirkan Dr Muhamad Farid, MSi praktisi pendidikan yang juga dosen Pasca Sarjana di beberapa perguruan tinggi di Jawa Timur sebagai nara sumber. Dikatakan Farid, bahwa seorang yang sudah terjun menjadi guru harus bisa duduk sejajar dengan siswa sehingga bisa menyelami kejiawaan anak didiknya.
”Tidak bisa menjadi guru hanya dijadikan sampingan, bagaimana bisa bagus hasilnya,” ujarnya.
Farid menyatakan prihatin dengan kondisi lembaga pendidikan swasta khususnya dibawah naungan NU yang selalu kalah dengan pendidikan lain. Menurutnya lembaga pendidikan yang bagus dikatakannya memang harus mahal.
“Biaya mahal itu juga untuk kepentingan lembaga termasuk membayar guru-gurunya, Saya sangat setuju pendidikan mahal,” tandasnya seraya mencontohkan beberapa lembaga pendidikan yang mewajibkan anak didiknya harus membayar puluhan juta untuk masuk pertama dan ternyata banyak dimintai masyarakat.
Disamping itu, usai memberikan pelajaran, seorang guru juga harus selalu mendoakan siswa-siswanya dalam setiap kesempatan. Karena proses pembelajaran sudah dilakukan di sekolah.” Tinggal berserah diri kepada Allah, dengan membacakan surat Fatihah kepada murid-murid usai sholat lima waktu,”tandas Kepala Sekolah SD Islam Roushon Fikr Jombang ini menyatakan tidak setuju guru yang ikut-ikutan mengajarkan kecurangan hanya untuk bisa lulus Ujian Nasional.
Untuk bisa menjadi guru yang profesional, seorang pendidik harus bisa melakukan transfer pengetahuan, transfer keahlian dan transfer nilai. “Untuk itu guru harus cerdas akademik, sosial, moral, spiritual. Guru harus berkarakter, trampil dan mandiri serta religius,” tuturnya.
Bagaimana dengan lembaga pendidikan yang bagus, menurut dosen spikologi Undar ini membeberkan, dalam pendidikan ada yang disebut dengan segi tiga emas dan lembaga pendidikan harus menjalankannya sehingga bisa menghasilkan pendidikan yang bermutu. Segi tiga emas itu adalah visi-misi, kebutuhan dan harapan stakeholder dan kinerja sistem pendidikan. ”Ini harus dijalankan bersama-sama,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua PCNU Jombang, Dr KH Isrofil Amar, MAg yang turut hadir dalam kegiatan halaqoh mengatakan bahwa guru profesional selayaknya meniru Nabi Ibrohim. Karena dalam pembelajaran yang dilakukan terbukti berhasil.” Itu dibuktikan dengan keturunan beliau semua adalah pemimpin,” bebernya.