Jakarta – Bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, mengagetkan warga. Untuk mengantisipasi tidak terulangnya kembali peristiwa serupa di Solo, GP Ansor akan menurunkan Densus 99.
Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid menginstruksikan warga GP Ansor dan Banser se-Solo Raya agar siaga I. Mereka juga diminta terlibat aktif menjaga berbagai tempat ibadah di kawasan tersebut. Nusron menyakini kejadian tersebut merupakan rentetan panjang dengan berbagai tindakan radikalisasi yang mengatasnamakan agama yang selama ini terjadi.
Dia meyakini bom bunuh diri ini memiliki kaitan satu sama lain. Dia tidak tidak yakin bom bunuh diri di gereja tersebut berdiri sendiri.
“Lagi-lagi tindakan model seperti ini terjadi. Ini sungguh biadab dan tidak bisa ditolerir. Selain tidak beradab tindakan ini secara nyata merusak martabat, integrasi dan makna kebhinnekaan Indonesia,” ujarnya.
Ansor akan menurunkan Banser Densus 99 untuk turun ke lapangan. Tugas Densus 99 di Solo antara lain membantu menenteramkan masyarakat agar tidak diprovokasi. Mereka juga membantu membersihkan puing-puing gereja. Jika diperlukan, mereka diminta terlibat aktif merenovasi tempat ibadah yang rusak. Tugas lainnya adalah ikut mengamankan seluruh tempat ibadah.
“Jangan sampai kecolongan untuk yang kesekian kali,” sambung Nusron.
Dia menambahkan, negara tidak boleh kalah dengan gerombolan orang yang ingin memaksakan kehendak. Sebaliknya, negara harus mampu memberi jaminan rasa aman kepada masyarakat, apalagi jaminan untuk bebas dari rasa takut dan perlindungan umat beragama.
“Kejadian ini membuktikan bahwa negara belum serius memberikan perlindungan dan kebebasan terhadap umat beragama,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menyatakan, aksi peledakan bom apalagi yang dilakukan di tempat ibadah harus dikecam. Aksi semacam itu tidak dapat dibenarkan dan hanya dilakukan oleh orang-orang yang tidak ber-Tuhan dan berperikemanusiaan.
“Mengimbau umat beragama agar dapat menahan diri dan tidak terpancing oleh pihak-pihak yang ingin mengail di air keruh, dan ingin mengadu domba antar umat beragama,” ucap Din.
Dia juga meminta Polri agar segera menyelidiki dan menemukan pelaku serta aktor intelektual bom bunuh diri itu. Polri juga diharapkan dapat menyelidiki kemungkinan bahwa peledakan tersebut merupakan bagian dari rekayasa adu domba antar umat beragama.