Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengaku tak bisa memaksakan Google dan investor teknologi asing lainnya untuk berinvestasi di Indonesia. Namun itu bukan berarti Kominfo tak berusaha maksimal.
“Kami serius dan sudah berusaha keras. Namun jika pada akhirnya mereka memilih untuk membangun di tempat lain, itu pilihan mereka,” ujar Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, Gatot S Dewa Broto kepada detikINET, Rabu (28/9/2011).
Perwakilan Google sendiri telah beberapa kali menemui pihak dari kementerian dan kepresidenan. Namun, upaya untuk membuat raksasa pencarian online ini agar memberikan kontribusinya di Indonesia, belum terlalu membuahkan hasil.
Alih-alih membangun investasi dalam bentuk data center di Indonesia, Google seperti diberitakan Reuters malah memilih Singapura, Hong Kong, dan Taiwan, sebagai basis ekspansinya di Asia.
“Usaha kami belum selesai. Kami tetap akan berupaya agar mereka tetap bisa memberikan kontribusinya di negeri ini,” harap Gatot.
Kominfo sendiri tak bisa memaksakan Google untuk membangun data center di Indonesia karena Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) untuk Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) belum selesai dan baru akan rampung akhir 2011.
“Selama RPP belum rampung, kami belum bisa menetapkan Google apakah sebagai penyedia sistem elektronik atau bukan. Namun kami sudah menginformasikan ke Google tentang hal ini. Dan mereka pun ikut welcome dengan aturan ini,” kata Gatot.
Gatot optimistis Google akan mau berinvestasi karena melihat Indonesia dengan 240 juta jiwa penduduk sebagai negara yang besar dan punya potensi bagus bagi bisnisnya. Terlebih, pertumbuhan internet di negeri ini cukup pesat.
Dalam berita yang dilansir Reuters, investasi yang disiapkan Google untuk membangun data center di Hong Kong dan Taiwan masing-masing akan melebihi US$ 100 juta. Sedangkan untuk investasi di Singapura, Google belum menyebutkannya.
Google saat ini memiliki beberapa data center milik sendiri, namun belum ada di Asia. Data center Google antara lain berlokasi di Amerika Serikat dan Finlandia.
Layanan Google yang makin berkembang di Asia membuat mereka memutuskan membangun data center di sini. Ditargetkan, data center di Asia mulai beroperasi dalam satu atau dua tahun sesudah konstruksi bangunan dikerjakan.
Google pun berencana merekrut staf lokal untuk bekerja di fasilitas tersebut. Peluang ini juga yang diupayakan terjadi di Indonesia. Pihak Google pun sebelumnya sudah mengindikasikan hal tersebut dengan merekrut SDM dari Indonesia.
“Jika kami sudah merekrut tenaga lokal, tentunya kami akan membutuhkan kantor. Berdasarkan pengalaman saya selama bekerja di Google, biasanya Google baru akan membangun kantor perwakilannya dalam 2-3 tahun setelah menjajaki negara itu,” kata Myriam Boublil Head of Communications and Public Affairs, Google Southeast Asia kepada detikINET.