Jakarta – Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lily Wahid mempertanyakan sumber dana pembelian kantor DPP PKB di Cikini, Jakarta Pusat.
Jika Lily Wahid dipanggil pihak kepolisian, ia akan membeberkan sumber dana terkait pembangunan gedung DPP PKB ke polisi. “Kalau saya dipanggil polisi saya akan pertanyakan ke polisi terkait aliran pembangunan gedung DPP PKB dari mana uang itu,” ujar Lily Wahid di Gedung DPR, Senayan, Selasa (13/9/2011).
Menurutnya, sumber dana pembangunan DPP PKB di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat tidak jelas dari mana asalnya. Sebab meski berasal dari sumbangan para anggota Fraksi PKB di DPR dan kader-kader lainnya, dana tersebut tak mungkin cukup untuk membangun gedung seperti saat ini.
“Saya tidak yakin kalau itu hasil uang saweran uang anggota DPR, paling itu untuk operasional, tapi kalau gedung tidak mungkin. Ini kan baru 2 tahun, jadi saya rasa tidak mungkin,” ungkapnya.
Selain itu, Lily mengatakan, dengan jumlah Anggota Fraksi PKB di DPR yang hanya 20 orang, dinilainya tak mungkin bisa membiayai pembangunan gedung semewah sekarang. “Saya di potong 12,5 juta perbulan, dan jumlah anggota PKB cuma 20 orang” jelasnya.
Meski begitu, adik kandung Gus Dur ini belum menentukan sikap apapun terkait laporan dari DPP PKB terhadap dirinya. Karena sekarang ini dirinya masih berkonsultasi dengan kuasa hukumnya.
“Ini sebenarnya kasus hukum dan itu pasti ada yang harus dikonsultasi kepada kuasa hukum. Jadi tidak bisa langsung nyelonong saja. Tapi itu (laporan) tentu masih dipikirkan,” pungkasnya
Sumber: Inilah.com