Ambon, NU Online
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mendukung penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXIV tetap berlangsung di Ambon, Juni 2012.
“MTQ Nasional maupun sejumlah kegiatan bertaraf nasional dan internasional lainnya yang telah dijadwalkan di Ambon harus tetap dilaksanakan, karena dampaknya sangat besar untuk mengubah persepsi masyarakat tentang daerah ini,” kata Menko Kesra dalam konferensi pers di kawasan monumen Gong Perdamaian Dunia, Ambon, Selasa.
Selain MTQ Nasional, sejumlah kegiatan internasional lainnya juga akan berlangsung di Ambon, di antaranya Pertemuan Pemuda Dunia 30 September-2 Oktober, dan pergelaran Ambon Jazz plus Festival (AJPF) 2011 pada 7-9 Oktober 2011.
“Semua kegiatan nasional yang sudah dijadwalkan berlangsung di Ambon, tidak boleh ada yang ditunda karena kenyataannya kondisi Ambon aman dan normal,” katanya.
Dipilihnya lokasi Gong Perdamaian Dunia untuk menyampaikan berbagai langkah penanganan Ambon pascakonflik 11 September 2011, kata Menko Kesra, juga ingin menunjukkan bahwa Ambon bisa menjadi pusat perdamaian di Tanah Air.
“Seluruh masyarakat harus mendukung kegiatan ini karena dampaknya mengembalikan pandangan dunia luar tentang situasi dan kondisi Kota Ambon,” ujarnya.
Masyarakat diimbau untuk tidak terprovokasi berbagai isu menyesatkan yang disebarkan oknum tidak bertanggung jawab dengan maksud mengacaukan situasi dan kondisi yang semakin kondusif dan normal.
“Kita harapkan peristiwa 11 September 2011 merupakan yang terakhir, kemudian kenyamanan dan kedamaian akan tercipta di Ambon mulai hari ini dan selamanya,” kata Agung Laksono.
Menteri Agama Suryadharma Ali saat bertemu Gubernur Ralahalu dan pimpinan DPRD pekan lalu juga menegaskan pelaksanaan MTQ tetap berlangsung di Ambon.
Sementarab itu, Kapolda Maluku Brigjen Pol Syarief Gunawan menegaskan siap mengamankan berbagai kegiatan bertaraf nasional dan internasional yang akan berlangsung di Ambon.
“Kami sudah mengkoordinasikan pengamanan Pertemuan Pemuda Dunia, AJPF 2011 maupun MTQ Nasional, dengan Pemprov Maluku, Pemkot Ambon dan Kodam XVI/Pattimura,” ujar Kapolda.
Menurutnya situasi dan kondisi keamanan di Ambon pascakonflik 11 September 2011 semakin kondusif dan aman. Masyarakat tidak mudah terprovokasi berbagai isu yang sengaja disebarkan oknum tidak bertanggung jawab.
Dia menambahkan, jika semua kegiatan nasional dan internasional itu berlangsung aman, akan berdampak besar mengubah pandangan berbagai pihak bahwa Ambon adalah kota yang aman untuk dikunjungi.