Sebuah surel masuk ke inboks saya dan bertanya tentang adanya Sistem Informasi Sekolah berbasis WordPress. Ya, menurut sang penanya, apakah sudah tersedia solusi seperti itu atau belum? Apakah solusi tersebut berupa plugin, plugin + themes, atau full modification WordPress?
Setahu saya, masih belum ada solusi spesifik sistem informasi sekolah berbasis WordPress yang sudah di publish. Kalaupun ada, kemungkinan sistem informasi yang dipakai tersebut setidaknya menurut saya akan berbasis pada dua hal, 1) plugin dan 2) theme. Plugin sebagai area administrasinya, dan theme halaman khusus sebagai penampil report atau data-data lain yang dibutuhkan untuk disampaikan ke publik.
Plugin yang saya maksud tersebut setidaknya terdiri atas beberapa fitur penting seperti, penyatuan tampilan ke area dasbor WordPress, fitur pengelolaan data-data induk siswa/sekolah, fitur pengelolaan jadwal, pengelolaan buku referensi, sampai pada fitur shortcode yang lengkap sehingga memudahkan administrator non-programmer untuk bisa menampilkan data-data maupun report yang dibutuhkan ke publik lewat sebuah halaman (page).
Eh, ngomong-ngomong soal kemampuan WordPress menjadi Framework Sistem Informasi saya rasa sudah tidak perlu diragukan lagi. Pengalaman saya membuat Sistem Informasi Manajemen Audit Mutu bagi Badan Penjamin Mutu (BPM) Universitas Negeri Semarang membuat saya sudah cukup yakin.
Pada proses pembuatan sistem tersebut, langkah-langkah yang saya lakukan secara garis besar adalah sebagai berikut:
- menginstall paket WordPress terbaru pada domain web yang disediakan,
- menginstall seluruh plugin yang dibutuhkan untuk website publik,
- membuat plugin sistem informasi manajemen audit mutu yang mencakup beberapa kemampuan yang dibutuhkan
Hal penting dari pembuatan plugin sistem informasi tersebut adalah pembuatan User Capability yang baru, sesuai kebutuhan. Seperti kita tahu WordPress mempunya beberapa level User (dari 0 – 10) dengan atribut Administrator sampai dengan Subscriber. Kita harus membuat capability baru khusus untuk sistem informasi kita, sehingga seorang user dengan level Operator Program Studi misalnya, hanya akan melihat menu-menu khusus operator/manajemen program studinya saja.
Selain itu, saya juga membuang semua dashboard widget bawaan WordPress dan menggantinya dengan dashboar widget yang saya sediakan yang berisi informasi-informasi yang dibutuhkan tentang tugas atau target spesifik yang harus dipenuhi oleh sang user/operator.
Dari pengalaman tersebut saya sudah bisa mengambil kenikmatan melakukan pengembangan sebuah sistem informasi dengan framework WordPress, sudah meninggalkan platform lain seperti CodeIgniter, atau framework bikinan sendiri. Ke depannya, saya hanya tinggal membuat Plugin dan Themes saja jika mendapat tugas mengembangkan Sistem Informasi lagi.
Ssst, sebenarnya saya juga sedang mengembangkan Plugin seperti yang ditanyakan oleh rekan tersebut, berbasis WordPress dan rencananya akan saya rilis akhir tahun ini sebagai plugin open source dengan dua skema, Free dan skema One-Year Support (Pro) yang (jangan khawatir) akan didistribusikan tidak mahal-mahal.