Surabaya, NU Online
Salah satu media dakwah yang menjadi amanat Konferwil NU Jawa Timur sekaligus amanat Muktamar NU, TV9, segera memasuki perkembangan baru. Televisi yang mengudara dari Kota Pahlawan Surabaya dan menempati kantor lama PWNU Jawa Timur di Jl Raya Darmo 96 itu dalam waktu dekat akan mengembangkan wilayah siarnya dengan menggunakan teknologi satelit.
TV9 akan memasuki wilayah bisnis TV kabel, alias TV berlangganan. Dalam proses itu, TV yang menjadi kebanggaan warga NU Jawa Timur tersebut akan bekerja sama dengan Telkomvision.
Langkah baru itu nanti diharapkan akan memiliki banyak fungsi. Selain agar masyarakat dapat menikmati suguhan acara bernuansa islami dan pengajian ilmiah tentang Aswaja oleh tokoh-tokoh NU, serta info yang benar tentang organisasi dan perkembangan NU di seluruh Indonesia, terobosan baru itu sekaligus dapat menjadi motor gerakan ekonomi keumatan. Caranya, PCNU, MWC, dan Ranting bisa menjadi koordinator pelanggan bagi setiap lingkungan warganya.
“Mudah-mudahan TV9 ini nanti akan menjadi persembahan yang membanggakan dari PWNU Jawa Timur periode 2009-2013 untuk Indonesia,” kata KH M Hasan Mutawakkil Alallah, SH, MM, Komisaris Utama TV9 kepada NU Online di Kantor PWNU Jawa Timur pada Senin (12/9) siang.
Terobosan baru itu, menurut Kiai Mutawakkil, sekaligus sebagai implementasi dari Undang-Undang 32 tahun 2002 tentang Penyiaran, lebih khusus soal keragaman isi siaran. Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo itu menjamin, isi siaran TV9 baik yang berbentuk hiburan, religi maupun berita, seluruhnya terbebas dari ghibah (gosip, membicarakan kejelekan orang lain), namimah (adu domba), dan fitnah.
“Sehingga TV9 akan menjadi tontonan alternatif yang sesuai dengan slogannya ‘Santun dan Menyejukkan’,” tutur Kiai Mutawakkil yang juga Ketua PWNU Jawa Timur.
Dari sisi kebangsaan, TV9 akan memperkuat rasa nasionalisme bangsa, terutama dari sisi budaya dan semangat kebhinekaan. Bagaimanapun, saat ini arus masuknya kebudayaan Barat semakin deras ke Indonesia melalui berbagai alat komunikasi massa, terutama televisi. Arus itu nyaris tak bisa dibendung, namun bisa diimbangi. Di sinilah TV9 akan memegang peranan penting, karena belum ada media lain yang memegang posisi itu.
Akibat derasnya arus budaya luar itu pula yang menjadi salah satu penyebab rasa nasionalisme semakin banyak luntur di kalangan anak muda. Kehidupan yang serba palsu dan ingin instan justru makin banyak muncul di tengah masyarakat. Belum lagi maraknya penyalahgunaan narkotika, seks bebas dan hidup hedonisme yang makin banyak ditemui.
“Di sini, TV9 akan menjadi benteng dan penyeimbang budaya, sekaligus memperkuat rasa nasionalisme bangsa,” jelas kiai yang pernah mengenyam pendidikan di Al-Azhar Univercity Cairo itu.
Soal kapan kerja sama itu dimulai, Kiai Muatwakkil enggan menyebutkan dengan pasti. “Insya Allah secepatnya,” tuturnya singkat.