Padang, NU Online
Masalah doa bersama sesudah Sholat yang masih menjadi perdebatan di sebagian umat Islam menjadi topik pembahasan Lembaga Bahsul Masail Nahdlatul Ulama Propinsi Sumatera, Jumat (14/10/2011) di aula PWNU Sumbar Jalan Ciliwung No. 10 Padang. Tampil sebagai narasumber hakim Pengadilan Tinggi Agama Sumatera Barat Drs. H. Alizar Jas, SH, MH.
Menurut Alizar Jas, tidak ada doa yang tidak diterima oleh Allah SWT. Karena itu tidak ada alasan bagi seorang muslim untuk tidak berdoa, atau berhenti berdoa dengan alasan doanya tidak diterima oleh Allah SWT. Ada hadist Abi Sa’id menurut Ahmad,
“Sesungguhnya tidak ada doa yang tersia-sia, bahkan, bagi setiap orang yang berdoa pasti mendapatkan salah satu dari tiga kemungkinan. Pertama segera dikabulkan doanya di dunia. Kedua dibuatkan investasi untuknya di akhirat nanti. Ketiga, dihindarkan dia dari kejahatan (musibah) seimbang dengan doanya,” kata Alizar mengutip hadist sahih menurut al-Hakim.
Dikatakan Alizar, sebagai seorang insan, kita jangan malas berdoa. Berdoa itu tidak boleh berputus asa jika apa yang kita mohonkan kepada Allah belum terkabul. “Doa bersama sesudah Sholat, sebenarnya sudah dicontohkan oleh Rasulullah. Karena itu, doa bersama sesudah Sholat bukanlah bid’ah sebagaimana yang dikritik oleh pihak tertentu dari kalangan Islam,” kata Alizar.
Ditambahkan Alizar, banyak hadist yang menganjurkan berdoa bersama-sama. Bahkan malaikatpun ikut secara otomatis ikut mengaminkan doa itu. Seperti doa Rasulullah, pada Sholat jum’at, Sholat ’Id, Sholat Istisqa’ dan lain-lain yang diaminkan oleh para sahabat yang menjadi makmum.
”Hal itu menunjukkan bahwa afdhal berdoa secara berjamaah apalagi dalam keadaan kondisi masyarakat awam. Tentulah amat banyak mereka tidak tahu dan hafal doa-doa yang ma’tsur, sehingga doa bersama itu sekaligus menjadi pendidikan bagi masyarakat awam dalam beribadah,” kata Alizar.
Tampak hadir pada bahsul masail ini diantaranya Rais Syuriah PWNU Sumbar Prof.DR. Asassriwarni, Ketua Tanfidziyah Ir.H.Khusnun Aziz, MM, Wakil Ketua DR.H. Syafruddin, Drs. Azwandi Rahman, MM, Ketua Lembaga Dakwah NU Sumbar Drs.Nurasa Darun, MA dan sejumlah pengurus lainnya.