Jakarta, NU Online
Nahdlatul Ulama telah mendapatkan kepercayaan dari Bank Dunia untuk menjadi trust found dalam mengelola bantuan internasional bidang kegiatan sosial. Agar bisa menjalankan tugasnya dengan baik, delegasi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tak segan belajar secara langsung ke markas Missionary Mormon, salah satu organisasi sosial keagamaan di Amerika yang juga menampung bantuan internasional.
Kunjungan ke markas Missionary Mormon di New York dilakukan oleh Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj dan Sekretaris Jendral H. Marsudi Syuhud. PBNU ingin melihat secara langsung bagaimana Mormon yang juga menampung bantuan internasional mengelola dan menyalurkannya ke seluruh negara di dunia.
“PBNU ingin seperti ini. Gudang mereka tak pernah telat dari masuknya bantuan internasional. Mereka juga bisa mempertanggungjawabkan bantuan itu dengan baik, menyalurkannya kepada yang berhak menerima secara baik juga,” ungkap Kiai Said di Jakarta, Minggu, 9 September 2011.
Antara NU dan Missionary Mormon sebelumnya memang terjalin hubungan baik. Mormon yang salah satu ajarannya membenarkan terjadinya poligami sempat dilarang dikembangkan oleh otoritas Pemerintah Amerika Serikat, karena dianggap bertentangan dengan ajaran Kristen. Terlepas dari larangan oleh Pemerintah Amerika Serikat, mantan Ketua Umum PBNU yang juga mantan presiden RI KH. Abdurahman Wachid justru mengangga Mormon sebagai aliran yang tidak dapat dipersalahkan.
“Saking baiknya, Mormon dulu ikut menyampaikan perasaan duka cita mendalam atas wafatnya Gus Dur, mereke mangaku sangat kehilangan,” papar Kiai Said.
Dari kunjungan dan hubungan baik tersebut, Missionary Mormon juga menyatakan akan memberikan bantuan peralatan kesehatan kepada NU. Bantuan tersebut nantinya akan disalurkan ke sejumlah rumah sakit se-Indonesia di bawah naungan NU.