Tegal, NU Online
Potensi seni yang melimpah di daerah Kabupaten Tegal tak bisa lepas dari sorotan dan ketajaman indera untuk menyuarakan keindahan dan martabat suatu daerah. Seniman dan liukanya menjadikan nuansa keindahan yang mahal harganya karena tak setiap orang bisa melakukan apa yang dilakukan oleh seniman.
Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Nahdlatul Ulama Kabupaten Tegal, Mi’roj Adika As, saat ditemui di Kantornya, Kamis (13/10) mengharapkan agar warga NU bersama-sama peduli terhadap dunia kesenian dan kebudayaan di daerah kabupaten Tegal. Karena menurutnya kesenian dan kebudayaan yang nantinya bisa mengangkat nama baik kabupaten Tegal sendiri.
Mi’roj, begitu Mi’roj Adika As biasa disapa, Juga memandang pemerintah mestinya lebih peduli dengan dunia kesenian. “Sekarang kita lihat teater yang berkembang di sekolahan-sekolahan, seni Kentrung yang cukup hanya dimaenkan oleh pengamen, seni kuntulan yang hampir sulit dinikmati, wayang, belum lagi seniman-seniman yang hijrah ke kota lain. Ini sumbernya satu perhatian. Kalau seni dan budaya ingin besar maka harus ada perhatian yang besar juga dari pemerintah,“ katanya.
Saya yakin, lanjut dia, ada kekhasan kesenian daerah yang masih belum tersentuh oleh perhatian publik. Apa kita tidak berfikir orang rata-rata menjadi damai dan tenang lantaran seni, apalagi kalau kita menenggok ratusan tahun lalu seni yang dibawa walisongo bisa menjadikan ajang penolong ideologi, ajaran bisa dikemas dengan seni sehingga agama yang terbesar di Pulau Jawa ini yang merupakan perjuangan para wali menggunakan seni sebagai media dakwah, Jadi ada kolaburasi antara agama, seni dan budaya
Kalau sudah seperti ini maka perhatian terhadap dunia seni harus lebih baik khususnya pemerintah, dengan bermodalkan anggaran bisa memperhatikan seni dan senimanya. Dan ini pasti bisa dilakukan seandanya kita menggaitkan dengan falsafat wong Tegal, yang selalu bilang bisa dan tentu merupakan bukan impian.
“Lesbumi akan berusaha melalui programnya akan mendata, menggali menggembangkan seni tradisi kabupaten Tegal, serta kesenian dan kebudayaan yang berbackgruond nuansa religi. Mari kita jadikan seni sebagai media dakwah dan alat mempersatukan misi dan visi kita sehingga kekuatan sesungguhnya akan tetap indah dan penuh makna,“ ajaknya
Warga NU yang mayoritas menempati ruang republik ini adalah potensi besar untuk diberdayakan dan gali potensinya menuju kebaikan bersama. “Mengabdi untuk bangsa, Islam rahmatan lil alamin,” himbaunya.