Komunitas aktivis sistem operasi Blankon, yang merupakan produk dari sistem operasi berbasis Linux, terus menyelenggarakan kegiatan yang mendorong terbentuknya ekosistem komunitas pengguna (users) dan pembangun (developer).
Linux Week yang berlangsung di Malang, dan digerakkan komunitas Kolam, atau Komunitas Linux Malang, sejak Jumat hingga Senin (7/10/2011 – 10/10/2011) menyelenggarakan pertemuan itu di kampus Sekolah Tinggi Pradnya Paramita, Malang.
Agus Purnomo, aktivis dan inisiator komunitas Linux di Surabaya dan Malang sebagai pelaksana menjelaskan di Malang Sabtu (8/10), komunitas Linux kini memperbaiki strategi organisasinya tidak semata membangun suatu distro saja.
Distro adalah software yang disusun sebagai OS (sistim operasi) bagi komputer pribadi, yang dalam kasus Linux dikerjakan beramai-ramai sesama pengguna dan developer. Blankon adalah distro Linux termutakhir yang dapat dianggap sebagai OS khas Indonesia, kini telah mencapai Blankon – Pattimura versi 7.
Komunitas Linux Indonesia kini lebih mementingkan upaya meregenerasi penggemar dan peminat Linux. Ini merupakan cara yang ditempuh untuk membentuk ekosistem Linux atau lingkungan pengguna, yang ujungnya diharapkan terjadi proses pemasyarakatan Sistim Operasi yang lebih murah atau malah gratis, berbasis kode terbuka.
“Jika ini merambah ke lingkungan yang lebih formal, amat besar penghematan anggaran nasional yang dapat diupayakan. Misalnya di lingkungan pemerintah, baru beberapa Pemerintah Kabupaten atau Kota yang telah mengadopsi Distro Linux dan software perkantoran pada komputer di kantor-kantornya,” katanya.
Kegiatan hari Jumat hingga Senin yanbg akan datang, komunitas Linux menyelenggarakan demonstrasi perbandingan Linux dan Windows, kegiatan pemaketan Linux bagi developer (pengembang) software Linux, serta hari Senin diselenggarakan workshop Office berbasis Linux, yakni Libbre dan Open Office.
Sumber: Kompas Tekno