Jakarta – Ketua Fraksi PKB di MPR Lukman Edy, siap mencatatkan namanya dalam Museum Rekor Indonesia (MURI). Dia akan melakukan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan selama 24 jam nonstop pada 1 November mendatang, mulai dari pukul 09.00 WIB sampai waktu yang sama esok harinya.
Ceramah Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI yang akan disampaikan Lukman itu adalah salah satu rangkaian kegiatan untuk memperingati ‘Bulan Cinta Pancasila dan Patriotisme Kaum Muda’. Kegiatan yang diselenggarakan oleh FPKB MPR akan digelar di Gedung Parlemen.
“Saya pernah mencoba (cermah) nonstop itu lima jam, di situ berpikir kalau 24 jam kira-kira bisa nggak ya,” kata Lukman Edy dalam jumpa pers di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/10/2010).
Adapun audiens dalam sosialisasi ini dibagi ke dalam empat kelompok, yakni pelajar, aktivis organisasi kemasyarakatan dan pemuda dan para pekerja informal seperti tukang ojek, pedagang kaki lima, hingga para pekerja malam.
“Setiap kelompok audien itu akan memakan waktu sosialisasi selama 5 jam dan kami akan menjelaskan secara mendetail pilar-pilar kebangsaan itu,” kata Lukman.
Untuk pencatatan rekor, mantan menteri percepatan daerah tertinggal itu, mengaku melakukan berbagai persiapan, termasuk persiapan fisik. Untuk materi, Lukman sudah mengumpulkan sebundel keputusan MPR dari tahun 2002 hingga sekarang.
“Kalau soal melek, sebagai politisi saya sudah biasa begadang berdiskusi sampai larut malam. Saya jamin tidak akan KO menjelang subuh,” katanya sambil tertawa.
Sementara itu perwakilan MURI, Ngadri mengatakan yang dilakukan Lukman adalah pencatatan rekor bukan pemecahan. Sebab belum ada aksi sebelumnya seperti yang akan dilakukan Lukman. Dia menjelaskan, Lukman mempunyai hak untuk beristirahat lima menit untuk setiap jam ceramahnya.
“Waktu istirahat itu juga bisa diakumulasi untuk setiap lima jam yakni selama 25 menit sebelum dilanjutkan sesi berikutnya secara kontinyu hingga 24 jam,” ujar Ngadri di tempat yang sama.
Untuk kegiatan ini, juga disediakan tim medis yang akan memantau kesehatan Lukman tersebut.
Lukman menambahkan, sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan lewat penataran seperti masa lalu tidak cocok lagi dilakukan pada saat ini. Oleh karenanya, perlu cara-cara menarik untuk menyosialisasikannya.
“Juga dengan pendekatan berbeda kepada tiap-tiap kalangan,” kata Lukman yang menyatakan Pancasila adalah harga mati.
Sumber: Detik