Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Marwan Ja’far mengatakan, sampai saat ini, petinggi partai tersebut belum ada yang dipanggil Presiden SBY untuk membicarakan tentang reshuffle kabinet.
Namun PKB yakin Presiden SBY tidak akan mengganti atau menggeser Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, dari posisi Menteri Tenaaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) jika reshuffle dilakukan. Muhaimin disebut-sebut menjadi salah satu menteri yang kinerjanya buruk terkait kasus suap di Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans).
“Sampai saat ini pimpinan PKB belum dipanggil dan kami yakin Cak Imin (panggilan akrab Muhaimin, red) tak akan diganti atau digeser kalau ada reshuffle kabinet,” kata Marwan, ketika dihubungi SP, di Jakarta, Rabu (12/10).
Mengenai rencana reshuffle untuk meningkatkan kinerja pemerintahan, Marwan berpendapat, hal itu positif. Namun menurutnya, perombakkan kabinet tidak terkait dengan orang parpol atau professional yang ditempatkan di kabinet.
“Percuma juga professional ditempatkan tapi tidak ada akselerasi dengan parlemen dan malah statis. Saya kira tidak ada dikotomi yang jadi menteri harus orang professional atau partai karena banyak kok orang partai yang professional,” ujar Marwan.
Dia menegaskan, meskipun reshuffle sepenuhnya menjadi hak preogatif presiden, namun diharapkan sebelum diumumkan SBY terlebih dahulu membicarakan masalah tersebut dengan pimpinan parpol koalisi.
“Kami yakin kalaupun reshuffle dilakukan, tentu sudah dengan pertimbangan matang dari presiden untuk meningkatkan kinerja kabinet dan pemerintahan untuk membawa perubahan lewat pembangunan,” kata Marwan.
Sumber: Suara Pembaruan