“Apa yang kita lakukan setelah lulus? Sementara, dunia kerja merupakan dunia impian tetapi jalannya cukup terjal, bahkan menurut teman-teman yang sudah berkecimpung di dunia kerja cukup lama, di samping cukup terjal, kadang-kadang unik dan misterius.
Demikian dikatakan Prof DYP Sugiharto, Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi (LP3) Unnes pada Pembekalan Calon Wisudawan Periode II tahun 2011. Kegiatan diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Layanan Konseling dan Bursa Kerja (PPLK-BK), di gedung C 7 Fakultas Ilmu Sosial kampus Sekaran Selasa (11/10). Kegiatan ikuti 214 peserta dari berbagai fakultas di Unnes.
Ketua LP3 secara khusus menyinggung tentang peserta yang belum hadir ketika acara pembukaan sudah dimulai pukul 08.15, bahkan ada peserta yang harus disuruh-suruh untuk duduk di kursi depan. “Pesan saya untuk Saudara, hal-hal seperti ini yang akan dilihat pertama kali pada saat Saudara melamar kerja setelah dilihat indeks prestasi (IP),” katanya.
Bahkan, lanjut Prof DYP, IP akan dibelakangkan saat pertama kali calon tidak menunjukkan kecemerlangan. “Anda diundang wawancara pukul 08.00, tapi baru datang pukul 08.30. IP yang 3,7 itu tidak berarti lagi karena tidak disiplin. Diundang wawancara saja tidak tepat waktu, apalagi nanti kalau sudah jadi guru atau karyawan. Anda mendengar ini tersenyum lebar, tapi itu realitanya,” katanya.
Menurutnya, IP barulah seleksi administratif. “Sekarang sudah ada pergeseran paradigma dengan penekanan pada unsur yang diseleksi. Kalau harus menjejerkan antara IP dan soft skill, beberapa pengguna lulusan lebih mengutamakan seleksi soft skill-nya lebih dulu. Disiplin merupakan hal pertama yang dilihat ketika Saudara melamar kerja, baru kemudian IP,” katanya.
Dia juga mengemukakan, disiplin tidak ada mata kuliahnya. “Karena itu, marilah hal-hal kecil semacam ini menjadi tambahan kompetensi kita agar kompetensi itu menjadi utuh, baik yang akademik maupun nonakademik.”
Kusnarto Kurniawan MPd Kons selaku pemateri dari Tim Akademik Unnes berpesan, setelah lulus S1 para peserta jangan pernah merasa matang, tapi selalu merasa hijau. “Kalau selalu merasa hijau, Saudara akan belajar, berusaha, berkembang, dan akan menjadi lebih baik. Tapi kalau sudah merasa matang, tunggulah saatnya untuk busuk.”
Dia juga mengemukakan, kalau sudah bekerja di perusahaan, merasalah selalu hijau sehingga bisa meniti karir ke jenjang yang lebih tinggi. “Carilah jeneng dahulu nanti jenang akan mengikuti,” katanya.
Pembicara lainnya Fitri Rianingsih dari PT Karyaputra Suryagemilang Semarang (“Tips dan Trik Memasuki Dunia Usaha”), Tim Akademik Unnes Dwi Astuti (“Tips Menulis Surat Lamaran Kerja yang Bernilai Jual Tinggi”), Dr ER Rustiana MSi (“Persiapan Menghadapi Psikotes”), Drs Makmuri (“Kekuatan Doa”), Sunawan SPd MSi (“Motivation at Work“), Endah Peniati (“Pengelolaan Diri”), Ida Maftukah (Entrepreneurship), dan H Eko Supraptono MPd (Tips Mengikuti Wawancara).
Sumber: Unnes.ac.id