Jakarta, NU Online
Sikap tidak profesional ditunjukkan Menteri Komunikas dan Informatika Tifatul Sembiring, saat diundang sebagai pembicara dalam Rapat Pimpinan (Rapim) Muslimat NU se Indonesia. Dalam kesempatan menyampaikan sambutan dia bersikap out of topicdari kapasitasnya sebagai menteri, hingga mendapatkan protes dan hujatan dari peserta rapat.
Berbicara di atas podium sesuai kapasitasnya sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul lebih banyak mengagungkan Partai Keadilan Sejahtera, kendaraan politik yang melambungkan namanya. Yang ironis, Tifatul bahkan juga menyinggung dua organisasi kemasyarakatan berbasis agama yang disebutnya akan ditinggalkan massa, karena dikelola secara tradisional.
“Yang satu dididik tapi tidak dikumpulkan, dan yang kedua dikumpulkan tapi tidak dididik,” kata Tifatul tanpa menyebut nama dua organisasi kemasyarakatan yang dimaksudnya di Hotel Grand Cempaka, Rabu, 12 Oktober kemarin. (Yang dimaksud adalah Aisyiah Muhammadiyah dan Muslimat NU — Red)
Yang tak kalah menyakitkan, Tifatul juga menyebut ancaman terhadap kedua organisasi kemasyarakatan tersebut ditinggalkan massa pengikut sangat nyata, karena tak memperjuangkan kesejahteraan. “Karena orang semakin lama akan semakin rasional. Tapi Muslimat tidak, Muslimat sudah mulai mendidik kok,” sambungnya.
Sikap out of topic yang ditunjukkan Tifatul dalam sambutannya tersebut tak pelak mengundang kegaduhan di antara peserta, yang dalam beberapa kesempatan tak ragu meneriakkan hujatan. Puncaknya terjadi menjelang akhir sambutannya, saat seorang peserta dengan lantan menyampaikan interupsi.
“Intrupsi, Bapak diundang ke sini atas nama menteri, tolong Bapak bicara sebagai menteri,” teriak peserta Rapim Muslimat yang duduk di bangku deretan belakang.
Mendapatkan protes secara nyata, Tifatul mulai sadar dan tak ingin menjadi musuh bersama. Saat melanjutkan sambutannya dia mulai berbicara sesuai kapasitasnya sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika, dengan memaparkan program-program kementrian yang dipimpinnya.
“Muslimat adalah bagian dari Ormas dengan jumlah massa yang sangat besar. Ke depan kami sangat ingin bisa menjalin kerjasama, tentunya di bidang komunikasi dan informatika, sesuai dengan kementrian yang saya pimpin,” tuntasnya (*)