Setelah beberapa hari bermasalah, akhirnya layanan Blackberry kembali normal. Layanan seperti Blackberry Messenger, e-mail, dan browsing Internet terganggu sejak Senin (10/11/2011) waktu setempat di beberapa negara.
Menurut RIM, layanan ini terganggu akibat kerusakan hardware server yang berada di Eropa. Kerusakan ini ternyata tak hanya berdampak di Eropa saja. Negara-negara di Timur Tengah, Afrika, India, Brazil, Chili, Argentina, bahkan di AS dan Kanada pun terkena dampaknya.
Akibat terhentinya layanan Blackberry ini, RIM diperkirakan merugi lebih dari 100 juta dolar AS. Ini dikemukan oleh Rod Hal, analis dari JPMorgan Chase. Perkiraan angka kerugian ini, menurut Hal, didapat dari perhitungan biaya bulanan yang didapat RIM dari operator untuk setiap pengguna layanan Blackberry.
RIM dan operator mempunyai sebuah perjanjian kontrak layanan yang menetapkan standar rasioup time dari server milik RIM. Dengan rusaknya server RIM selama empat hari, sudah tentu telah melewati batas minimal rasio up time yang ada di kontrak tersebut. Kondisi ini mengharuskan RIM membayar ganti rugi ke operator. Meski demikian, belum ada konfirmasi resmi dari RIM mengenai jumlah harus yang dibayarkan ini.
Pendiri dan Co-CEO RIM, Mike Lazaridis secara khusus meminta maaf atas masalah pada layanan BlackBerry di berbagai negara ini. Secara khusus, RIM merekam pernyataannya dalam video yang dilansir di channel YouTube perusahaan tersebut dan ditayangkan di websitenya.
Sumber: Kompas