TikTok mungkin merupakan salah satu platform media sosial terbesar, namun kepemilikannya menghadapi pengawasan ketat oleh ByteDance di Tiongkok. Meskipun aplikasi ini bahkan tidak tersedia di Tiongkok (ada versi lain dari TikTok yang disebut Douyin), hal ini tidak menghentikan upaya pemerintah untuk melarangnya karena alasan keamanan nasional. Amerika Serikat kini telah mengesahkan undang-undang yang dapat melarang TikTok di seluruh negaranya.
Kedua kamar di Kongres AS telah mengesahkan “Undang-undang Melindungi Orang Amerika dari Aplikasi yang Dikendalikan Musuh Asing,” atau PFACAA. RUU yang sarat dengan bantuan luar negeri itu kini telah ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden Biden. Inti dari undang-undang ini adalah untuk menetapkan aplikasi tertentu dikendalikan oleh “musuh asing”. Perusahaan saat ini menyediakan tiga aplikasi di AS: selain TikTok, ada CapCut (aplikasi pengeditan video yang sering digunakan untuk video TikTok yang memerlukan lebih banyak pengeditan daripada biasanya) dan Hypic (aplikasi yang didukung AI). editor foto). Perusahaan tersebut disebutkan namanya dalam undang-undang, dan meskipun RUU tersebut mengizinkan presiden AS untuk menambahkan lebih banyak nama ke daftar tersebut, undang-undang tersebut hanya berlaku untuk ByteDance untuk saat ini.
Penunjukan musuh asing berarti bahwa kecuali aplikasi tersebut dijual ke perusahaan pihak ketiga, perusahaan tersebut akan dilarang mendistribusikan TikTok ke pengguna Amerika. Mulai saat ini, ByteDance memiliki waktu 270 hari untuk mencari pembeli yang akan menjual TikTok jika ingin aplikasinya tetap tersedia untuk pengguna AS. Opsional 90 hari dapat ditambahkan sesuai kebijakan pemerintah federal, namun setelah itu, jika tidak ada kemajuan dalam penjualan aplikasi tersebut, aplikasi tersebut akan dilarang di toko aplikasi AS.
TikTok berencana mengajukan gugatan atas dasar pelanggaran Amandemen Pertama Konstitusi Amerika Serikat, setelah RUU tersebut ditandatangani menjadi undang-undang, namun tidak jelas apa yang akan terjadi di sana. TikTok harus membuktikan di pengadilan bahwa larangan tersebut melanggar hak atas kebebasan berpendapat, dan kasus ini dapat dibawa ke Mahkamah Agung AS untuk mendapatkan keputusan akhir.
Sumber: Daftar, CNN, Axios
Itulah konten tentang Potensi Larangan TikTok Menjadi Hukum di Amerika Serikat, semoga bermanfaat.