Pernahkah Anda mendengar tentang “Chromecast built-in”? Mungkin Anda memilikinya di TV pintar Anda. Namun, tahukah Anda bahwa sebutan tersebut kini sudah tidak berlaku lagi? Google baru saja mengumumkan perubahan branding yang cukup mengejutkan: Chromecast built-in resmi diganti menjadi Google Cast.
Sedikit Kilas Balik: Chromecast vs. Chromecast built-in
Bagi pengguna lama, perubahan ini mungkin terasa membingungkan. Pasalnya, pada tahun 2016, Google justru mengganti nama “Google Cast” menjadi “Chromecast built-in”. Alasan di balik perubahan tersebut saat itu adalah untuk memanfaatkan popularitas dan pengenalan merek “Chromecast” yang lebih luas, terutama dengan adanya perangkat Chromecast mandiri yang terjangkau.
Kembalinya Google Cast: Mengapa Google Melakukan Perubahan Ini?
Jika pada tahun 2016 Google ingin memanfaatkan popularitas nama “Chromecast”, maka di tahun 2024 ini mereka justru kembali menggunakan “Google Cast”. Alasan pasti dari perubahan ini belum diumumkan secara resmi oleh Google. Namun, beberapa spekulasi bermunculan:
- Memperkuat Identitas Google: Dengan menyertakan nama “Google” di dalam brand, perubahan ini dapat memperkuat identitas Google dan ekosistem produk-produknya.
- Diferensiasi Produk: Kemungkinan Google ingin membedakan brand “Google Cast” yang terintegrasi ke dalam perangkat lain dengan produk Chromecast mandiri buatan mereka sendiri.
Apa Dampak Perubahan Ini Bagi Pengguna?
Perubahan branding ini sebenarnya tidak terlalu berdampak pada pengguna akhir. Fungsionalitas casting (menampilkan konten dari perangkat lain ke layar TV) akan tetap sama. Yang berubah mungkin hanya logo atau badge yang tertera pada perangkat atau kemasan produk.
Masa Depan Chromecast: Akankah Google Menyingkirkan Nama Tersebut?
Muncul pertanyaan menarik terkait masa depan brand “Chromecast” itu sendiri. Dengan kembalinya “Google Cast”, apakah Google berencana untuk menghilangkan brand “Chromecast” sama sekali?
Melihat kabar yang beredar tentang pengembangan Chromecast baru dengan Google TV, sepertinya Google tidak akan serta merta menghilangkan nama “Chromecast”. Namun, sebutan “Chromecast built-in” kemungkinan besar memang akan dihapuskan.
Sebagai gantinya, Google mungkin akan menggunakan pendekatan yang lebih simpel, yaitu “Chromecast” untuk produk mandiri buatan mereka (misalnya Chromecast dengan Google TV) dan “Google Cast” untuk fitur casting yang terintegrasi ke dalam perangkat lain.
Kesimpulan
Kembalinya Google Cast sebagai pengganti Chromecast built-in mungkin terkesan membingungkan di awal. Namun, perubahan ini bisa dilihat sebagai upaya Google untuk memperkuat identitas brand dan membedakan produk-produknya. Bagi pengguna, perubahan ini tidak akan terlalu berdampak secara fungsional. Mari kita tunggu perkembangan selanjutnya terkait masa depan brand “Chromecast” dan “Google Cast”.