Sumenep,
Sebanyak 150 aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Guluk-guluk Kabupaten Sumenep kembali menggelar perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, Jum’at (1/1) siang. Selain aktivis mahasiswa tampak hadir Majelis Pembina Komisariat (Mabinkom), kiai, tokoh masyarakat, serta warga sekitar.
Ketua PMII Guluk-guluk Rofiqi mengatakan bahwa peringatan Maulid Nabi merupakan agenda rutin tahunan PMII Guluk-guluk. “Tujuan dari acara ini selain untuk merayakan maulid, juga upaya mendekatkan diri dengan masyarakat,” ujar pria asal Kecamatan Bluto ini dalamsambutannya.
Menurutnya, tanpa kepercayaan dari masyarakat, mustahil komisariat PMII bisa eksis hingga sekarang.
Maulidan ini diisi dengan pembacaan shalawat Diba’ dan Barzanji. Para aktivis mahasiswa ini melantunkan puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW.
“Sebenarnya panitia berencana mengundang grup Banjari yang ternama di Sumenep. Tetapi karena grup ini berhalangan hadir terpaksa dilangsungkan secara manual,” kata Ketua penyelenggara Miftahussurur.
Puncak dari perayaan maulid itu diisi ceramah agama yang disampaikan oleh Kiai Syaiful Islam. Ia berharap mahasiswa bisa menjadi ujung tombak penyelamatan aqidah Islam Ahlussunnah wal Jama’ah.
“Di luar sudah banyak paham yang berseberangan dengan Ahlussunah. Ada yang melarang perayaan maulid karena tidak diajarkan pada masa nabi. Maka sudah sepantasnya mahasiswa harus melawan gerakan seperti itu. Apalagi di sini rata-rata santri yang sedikit banyak memahami kitab kuning,” ujar Kiai Syaiful (Khalil Ar-Rahman/Alhafiz K)
Sumber: NU Online