Way Kanan, NU Online
Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Way Kanan beserta International Organization for Migration (IOM) Indonesia, Justice, Peace, and the Integrity of Creation (JPIC) Fransiskanses dari Santo Georgius Martin (FSGM) sedang menjalankan program berdurasi 12 bulan, berjudul “Mengurangi Risiko Perdagangan Orang Melalui Peningkatan Kesadaran Tentang Migrasi Aman di Indonesia”, dengan salah satu daerah sasaran program ini adalah Kabupaten Way Kanan.
Program peningkatan kesadaran ini bertujuan untuk mengurangi risiko terjadinya perdagangan orang pada TKI yang bermigrasi ke luar negeri karena dilakukan dengan cara yang tidak aman dan tidak prosedural.
“Sebagai informasi umum mengenai program ini, kami telah melaksanakan beberapa program kegiatan. Pada tanggal 9-10 Oktober 2014, kami memberikan pelatihan tentang migrasi aman dan risiko perdagangan orang kepada 50 tokoh masyarakat di Kabupaten Way Kanan,” ujar Ketua GP Ansor Way Kanan Gatot Arifianto di Blambangan Umpu, Selasa (30/6).
Adapun setelah mendapatkan pelatihan, tokoh masyarakat ini melaksanakan program sosialisasi kepada 1050 anggota masyarakat di Kabupaten Way Kanan mulai dari Desember 2014 hingga Maret 2015. Lebih lanjut lagi, pada tanggal 7 Maret 2015, telah dilaksanakan Dialog Publik tentang Migrasi Aman dan Risiko Perdagangan Orang yang dihadiri oleh Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia yang juga Ketua Umum PP GP Ansor Nusron Wahid; Kepala Misi IOM Indonesia, Mr. Mark Getchell; dan sekitar 2.000 masyarakat dari berbagai kelompok rentan perdagangan orang dan migrasi tidak aman.
“Sehubungan program ini akan segera berakhir, hari ini kami melakukan dua kegiatan akhir di aula Bappeda Kabupaten Way Kanan, yakni Diskusi Terfokus (FGD) dengan tokoh masyarakat yang telah dilatih dan aktif dalam melaksanakan kegiatan sosialisasi di tingkat komunitasnya masing-masing; dan ‘Rapat Akhir Program’ dengan tokoh masyarakat yang telah terlibat dalam program dan segenap pemangku kepentingan di Kabupaten Way Kanan, terutama pihak-pihak yang sudah terlibat aktif dalam implementasi program ini, seperti kepala dinas terkait dan beberapa kepala desa,” ujar Gatot.
Pertemuan ini bertujuan untuk mempresentasikan hasil capaian program, sekaligus meminta saran dan masukan atas program yang telah dilaksanakan serta jika dimungkinan juga program yang dapat dilaksanakan di kemudian hari, kata Gatot lagi. Red: Mukafi Niam
Sumber: NU Online