Jombang,
Empat mahasiswa asal Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kediri akan magang di Baitul Mal wat-Tamwil Nahdlatul Ulama (BMT-NU) Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kedatangan mereka diterima di aula kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Senin siang (4/1).
Recananya, mereka akan magang selama kurang lebih satu bulan, belajar menerapkan materi-materi dan beberapa teori perokonomian yang didapat dari kampusnya dan dipraktikkan di dunia lapangan kerja.
Hal ini juga untuk memenuhi tugas praktik lapangan dari kampus mereka. “Untuk menerapkan materi-materi perkuliahan kami di lapangan kerja,” kata Ihsan salah satu mahasiswa STAIN Kediri saat ditanya pihak BMT-NU maksud dan tujuan kedatangan mereka.
Tampak hadir dari pengurus BMT-NU Jombang, Arifah, Bendahara BMT, Mohammad Muchlis Irawan, Sekretaris BMT dan staf-staf yang lain. Mereka menerima empat mahasiswa tersebut dengan dibekali aturan-aturan BMT-NU, wilayah kerjanya dan materi-materi penunjang.
Arifah, Bendahara BMT-NU, mengatakan, bahwa BMT-NU di Jombang berada di dua wilayah, yakni Jombang Kota dan Kecamatan Bareng. Dan dua wilayah tersebut menjadi tempat operasi mereka. “BMT NU Jombang yang beroperasi ada dua, di sini dan di daerah bareng. Dua tempat itu menjadi tempat praktek anda semua,” ujarnya.
Sementara untuk manajemen waktu dan pembagian kerja mereka, Arifah menegaskan akan dibagi secara sebanding dan merata. Setiap minggu mereka beroperasi secara bergantian sesuai ketentuan wilayah kerjanya masing-masing.
“Mahasiswa yang empat ini kita bagi dua, dua di Bareg dan dua beroperasi di sini secara bergantian. Dengan begitu Anda semua bisa mengetahui perbedaan-perbedaan baik itu sistem ataupun pengelolaan operasi,” ungkapnya.
Ia berharap dalam waktu yang tidak lama ini, mereka sudah bisa memahami pengelolaan keuangan dengann baik, mekanisme bersosial dengan nasabah dan prinsip-prinsip bank syari’ah. “Di internal BMT akan mengetahui manajemennya, sementara untuk di lapangan bisa mengetahui penanganannya, sosialnya, kemudian cara berkomunikasinya dengan para nasabah,” ulasnya.
Pihaknya juga akan memberikan materi-materi tambahan untuk mencapai target capaian mereka suapaya memahami kondisi BMT secara kesuluruhan. “Kita juga akan memberikan empat materi tambahan. Yang pertama manajemen keuangan, manajemen SDM, perkoprasian dan BMT kemudian yang terahir materi keorganisasian,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris BMT-NU Muchlis Irawan mengatakan bahwa setiap lembaga keuangan terdapat keunikan atau kelebihan masing-masing. Hal itu juga menjadi salah satu wilayah kerja mereka untuk menemukan keunikan-keunikan tersebut. “Setiap lembaga keuangan ada keunikan-keunikan tersendiri dan itu harus ditemukan melalui materi-materi yang sudah diajarkan sebelumnya, atau mungkin nanti butuh materi tambahan lagi dari pihak BMT,” katanya. (Syamsul Arifin/Abdullah Alawi)
Sumber: NU Online