Makassar, Pelatihan Penanggulangan HIV AIDS yang diselenggarakan Pengurus Pusat Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama dibuka Rais Syuriyah PWNU Sulsel Anregurutta KH Sanusi Baco di Hotel Makassar Golden, ini akan berlangsung 30 Juni-3 Juli.
Gurutta Sanusi Baco dalam arahannya, sangat mengapresiasiasi kegiatan ini. Menurut dia, setidaknya ada dua manfaat; pertama, semua yang hadir akan mendapatkan pahala dikarenakan kedatangannya diniatkan sebagai menuntut ilmu.
Kedua, tambah dia, terdapat manfaat dari aspek kemasyarakatan, yakni menjalin silaturrahim satu sama lain.
Menurut Gurutta Sanusi dua hal yang mengancam manusia yakni makanan dan seks. Makanan bisa menjadi ancaman bagi manusia dari segi kesehatan dan moral. “Seseorang koruptor hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang disimbolkan sumber makanan,” katanya.
Sedangkan seks, kata Gurutta, dalam Al Qur’an sangat jelas larangan bagi manusia untuk menjauhi zina. Dengan demikian, seks menjadi ancaman bagi manusia ketika disalahgunakan, sebagai contoh penularan virus HIV & AIDS yang salah satunya disebabkan adanya seks bebas.
“Maka di sinilah peran NU secara kelembagaan dan jamaah dalam pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS untuk berperan serta untuk sama-sama mencegahnya,” tegasnya.
Sementara penaggung jawab kegiatan tersebut, Sri Rahayu Kegiatan yang diikuti utusan Pengurus NU dan Badan Otonom se-Sulawesi Selatan tersebut dilakukan sebagai tanggung jawab moral NU kepada masyarakat serta sosialisasi hasil Bahtsul Masail tentang penanggulangan HIV dan AIDS. (Andi M Idris/Abdullah Alawi)
Sumber: NU Online