Alangkah bangganya hati Pak Hasan ketika melihat buku rapor anaknya yang duduk di bangku Tsanawiyah sebuah pondok pesantren. Bagaimana tidak, nilai rapor putra kesayangannya dinominasi oleh angka 8 dan 9, BMKG salah satu mata pelajaran yang mendapat nilai 9. Setahu Pak Hasan BMKG adalah hal hal yang berkenaan dengan cuaca seperti hujan, angin dan lain-lain sebagaimana yang ia sering lihat di TV.Sepulang menengok anaknya, Pak Hasan menceritakan nilai Rapor putranya kepada keluarga maupun tetangga, mata pelajaran BMKG sepertinya menjadi perhatian khusus pak Hasan maklum ketika ia mondok dulu tidak ada materi ini, dan menurutnya saat ini santri sudah mulai moderen yang tidak hanya belajar tentang agama saja.
Tibalah saatnya liburan pondok, tak terkecuali putra Pak Hasan, Ahmad, dia juga pulang ke rumah menikmati liburan panjang. Di suatu sore Ahmad di datangi anak tengangganya, Rani yang masih SD. Dengan membawa buku LKS anak itu bermaksud menanyakan jawaban soal IPA.
Rani : Om bisa bantuin Rani?
Ahmad : Ada apa Ran….?
Rani : Ini lho Om soal nomor 5 Rani gak bisa jawab.
Ahmad : Coba lihat soalnya.
Ahmad kemudian membaca soal yang dimaksud Rani, berkali-kali ia membaca soal itu tetapi tidak juga ada jawaban yang terlintas di benaknya, dandengan agak kecewa ia pun mengembalikan LKS itu dan berkata;
Ahmad : Aduh… maaf Ran, soal yang ini saya tidak tahu jawabannya.
Rani : Lho, itu kan berkaitan dengan cuaca Om, katanya pelajaran BMKG Om dapat nilai 9
Ahmad : Iya sih, tapi BMKG di rapor om bukan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, yang bekaitan dengan kecuacaan itu.
Rani : Terus apa dong…?
Ahmad : BMKG itu Bimbingan Membaca Kitab Gundul.
Hosni Rahman, dari Sukorejo Situbondo, Jawa Timur.
Sumber: NU Online