Sidoarjo,
Siapa yang tak kenal dengan buah avokad? Selain lezat untuk campuran minuman, buahnya yang berbentuk oval, lonjong, dan berwarna hijau itu, ternyata sangat bagus melindungi tubuh dari serangan penyakit jantung.
Tim ahli gizi Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar Sidoarjo, Rina Yuniati menjelaskan, avokad dapat digolongkan sebagai makanan fungsional alias makanan “berkhasiat” karena secara alami selain kaya zat-zat gizi, seperti MUFA (monounsaturated fatty acid), kalium, magnesium, dan asam folat, juga mengandung komponen-komponen biokatif, seperti beta-sitosterol dan glutathione, yang dapat membantu melindungi dari penyakit jantung.
“Avokad, sarat zat penyehat jantung lantaran kandungan lemak dan energinya yang tinggi, banyak orang yang menghubungkan avokad dengan kegemukan dan penyakit jantung,” kata Rina Yuniati, tim gizi yang bertugas di rumah sakit NU ini, Ahad (6/12).
Lemak yang terkandung relatif tinggi dari buah lainnya, sekitar 10-20 persen, dengan kadar lemak rata-rata 13 persen. Namun, mayoritas lemak avokad (50 persen dari lemak total) terdiri dari asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA) yang dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL alias kolesterol baik, tanpa mempengaruhi kolesterol LDL alias kolesterol jahat.
Disamping sumber lemak, avokad pun memiliki mineral kalium yang tinggi dan natrium yang rendah. Kalium merupakan mineral yang dapat membantu mengatur tekanan darah. Satu buah besar avokad mengandung kalium 385 miligram dan natrium cuma 7 miligram. Mineral lain yang terdapat dominan dalam avokad adalah magnesium.
Rina mengatakan bahwa magnesium berguna untuk proses relaksasi otot tubuh. Satu buah besar avokad mengandung magnesium sebesar 45 miligram. Selain itu avokad mengandung asam folat, asam folat termasuk salah satu zat gizi penting untuk kesehatan jantung.
“Bila ingin mendapatkan manfaat avokad yang optimal bagi kesehatan, avokad sebaiknya dimakan langsung dalam keadaan segar atau tanpa banyak perlakuan. Irisan-irisan avokad lebih baik daripada memakan avokad yang dibuat jus,” tutur Rina. (Moh Kholidun/Abdullah Alawi)
Sumber: NU Online