Jakarta, NU Online
Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah NU (Lazisnu) dan Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) menyerahkan paket lebaran dari keluarga besar Wakil Presiden RI HM Jusuf Kalla. Penyerahan untuk fakir miskin tersebut dilakukan di Masjid An-Nahdlah Gedung PBNU Kramat Raya 164 Jakarta, Selasa (7/7) sore.
Ketua Pengurus Pusat Lazisnu KH Masyhuri Malik mengatakan, PBNU mendapat amanat untuk menyampaikan paket dari Mustasyar PBNU asal Makassar, Sulawesi Selatan itu. “Jumlah yang disalurkan ada 15000 paket. Dan itu sudah dikirimkan ke berbagai tempat, antara lain Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Barat, dan DKI Jakarta,” ujarnya.
Kiai Masyhuri menegaskan, paket tersebut merupakan sedekah rutin yang dilakukan keluarga Haji Kalla. “Ini merupakan sedekah rutin dari JK,” tandasnya. Untuk tahun 2014, lanjut Masyhuri Malik, PBNU juga menyalurkan infak sedekah meliputi empat bidang. Jika ditotal secara keseluruhan ada 13 Miliar.
“Yang NU-Care merupakan bentuk kepedulian NU yang bersifat kemanusiaan. Lalu, untuk NU-Smart adalah beasiswa untuk warga NU pintar namun lemah secara ekonomi. Termasuk juga beasiswa bagi mahasiswa luar negeri. Rata-rata tiap tahun 1,3 miliar,” paparnya.
Ketiga, tambah Masyhuri, NUpreneur sekitar 400-500 juta per tahun. “Namun, untuk program NU-Skill belum ter-cover. Program ini dikhususkan bagi anak yang putus sekolah sehingga mereka tetap memiliki kegiatan alias tidak nganggur,” tegasnya.
Ketua PPWK PBNU ini menambahkan, hampir lima tahun, PBNU telah mengeluarkan anggaran untuk semua kegiatan tersebut sebanyak 25 miliar. “Setidaknya, ketiga program ini sudah berjalan. Meski masih perlu ditingkatkan lagi,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, Lazisnu menggandeng LDNU. Bagi Masyhuri, LDNU merupakan stakeholders yang harus dilibatkan, sebab LDNU memang yang punya umat. “Kalau Lazisnu nggak punya umat. Tapi punya duit,” selorohnya.
Pengabdian NU untuk Masyarakat
Ketua LDNU KH Zakky Mubarok menambahkan, kegiatan ini merupakan wujud pengabdian NU kepada masyarakat. “Wujud ini mungkin belum terlalu besar. Tapi jelas sekali bermanfaat bagi umat, khususnya yang menerima,” ujar Kiai Zakky.
Kiai Zakky berharap, kegiatan tersebut mampu menyemangati para Nahdliyin untuk terus meningkatkan ibadah ritual dan sosial. “Mudah2an acara ini memacu kita untuk terus berbagi. Ibadah ada dua, ritual dan sosial. Masalahnya, kadang yang kedua ini kita masih tertinggal,” tukasnya.
Namun, Kiai Zakky memandang setiap manusia bisa berbuat baik dalam bentuk apapun. “Yang jelas, semua akhirnya bisa berbuat baik dengan cara apa pun. Tidak ada yang tidak berarti di dunia ini. Semoga ini bermanfat dan memberi contoh bagi yang lain,” pungkasnya. (Musthofa Asrori/Abdullah Alawi)
Sumber: NU Online