Jakarta, NU Online
Sebanyak 30 pengurus IPNU dan IPPNU Jepara melaporkan penyakit masyarakat yang selama ini meresahkan warga kepada Sekda Pemkab Jepara Sholih. Mereka menyebut sejumlah titik di Jepara yang dijadikan tempat mesum selain beberapa tempat karaoke di pantai Pungkruk yang digalakkan penutupannya pada 10 Mei lalu.
“Ternyata banyak tempat baru yang dijadikan tempat prostitusi di luar tempat-tempat yang ditutup 10 Mei lalu,” kata Sekretaris IPNU Jepara Riyan Azis Salafuddin di rumah dinas Sholih, Selasa (14/7) sore.
Miqdad Sya’roni, pengurus IPNU Jepara asal desa Potroyudan menambahkan bahwa adanya taman-taman kota yang tidak ada penerangan ketika malam hari juga meresahkan warga. Menurutnya, banyak lampu yang telah mati dan belum diganti dengan yang hidup.
“Lebih-lebih di taman kanal, banyak motor di pinggir jalan ketika malam hari, namun orangnya tidak ada,” ujar mahasiswa Unisnu Japara ini.
Menanggapi laporan pelajar NU, Sholih berjanji bahwa terkait penyakit masyarakat ini sesekali nanti pihaknya akan memerintahkan kepada Satuan Polisi Pamong Praja (satpol PP) untuk merazia. “Serta nanti yang bertugas memperbaiki infrastruktur, akan kami perintahkan untuk menyurvei tempat-tempat tersebut agar segera ditindaklanjuti,” janjinya.
Selain itu Pemkab Jepara telah berencana membongkar semua tempat karaoke yang ada di Pungkruk “Insya Allah kami laksanakan pada 27 Juli 2015 ini, semua personel dan alat berat sudah kami persiapkan,” lanjutnya.
Selain itu Sekda Jepara ini juga berharap IPNU dan IPPNU juga melakukan pendampingan dan pengawasan terhadap masyarakat khususnya para pemuda yang merupakan bidang garap IPNU dan IPPNU.
“Kami tak mungkin bisa mengawasi secara keseluruhan di kabupaten,” pungkas Sholih. (Red Alhafiz K)
Sumber: NU Online