Jombang,
Setelah melakukan pendataan pesantren sekabupaten Jombang Kamis, (22/10) lalu, Rabithah Ma’had Islamiyah Nahdhatul Ulama’ (RMI NU) Jombang, tengah mengupayakan peningkatan ekonomi di sejumlah pesantren Jombang. Mereka kini tengah merancang model pemberdayaan ekonomi pesantren.
Pengurus RMI NU Jombang hampir setiap pekan mendiskusikannya dengan intensif. Sekretaris RMI NU Jombang Habibul Amin mengatakan, setidaknya sudah empat kali melakukan perbincangan terkait pengembangan ekonomi pesantren Jombang khususnya.
“Besok malam kita ada kumpulan lagi di pondok pesantren Denanyar, dengan para pengurus RMI kita mendiskusikan tentang ekonomi pesantren,” katanya kepada saat ditemui di kediamannya, Jum’at (30/10).
Dalam pandangan Amin, untuk membangun kekuatan ekonomi pada masing-masing pesantren diperlukan adanya kerja sama yang baik dari sisi sumber daya manusianya (SDM) atau keterampilan dari sejumlah pondok tersebut. Setidaknya ada pertukaran santri ke sejumlah pesantren dengan ciri khas masing-masing dan potensi yang dimilikinya.
“Harus ada penyilangan potensi di maising-masing pondok pesantren, seperti halnya di sini yang intens belajar kitab kuning, saya juga kirimkan ke Tebuireng untuk mengajar di sana, begitupun sebaliknya, pesantren yang juga konsen di bidang ternak, tani, mereka juga harus bisa mengajarkannya ke pondok yang lain,” tuturnya.
Pada waktu dekat ini, pihaknya akan mengadakan pelatihan-pelatihan berbasis kewirausahaan, sebab hal ini dianggap sangat membantu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan SDM untuk mengembangkan ekonomi masing-masing pondok pesantren ke depan. “Kami akan memulai dari pelatihan-pelatihan kewirausahaan, nanti ada pelatihan peternakan dan pertanian,” ujarnya.
Pusat perhatian munculnya ide dan upaya-upaya tersebut adalah pesantren kecil yang masih membutuhkan banyak dana untuk pembangunan gedung, honor tenaga pendidik dan jenis kebutuhan lain. “Harus terus membangun kerja sama, utamanya dari sisi jaringan dari pondok-pondok pesantren besar,” tandasnya. (Syamsul/Alahfiz K)
Sumber: NU Online