Pandeglang, NU Online
Sejumlah tokoh nasional menghadiri haul kelima KH TB. Ma’ani Rusjdi di Pondok pesantren Mathla’ul Anwar Li Nahdlatil Ulama (MALNU) Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, Rabu (31/12).Di antaranya KH Dimyati Rois (Pengasuh Pondok Pesantren Alfadlu wal Fadhilah), M. Hanif Dhakiri (Menaker RI), Jenderal TNI (Purn) Riyamizad Riyacudu (Menhan RI), Boy Rafli Amar (Kapolda Banten).
Dalam sambutan haul yang dirangkai dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut, M. Hanif Dhakiri mengatakan, pesantren adalah ujung tombak sekaligus pelopor kemerdekaan negara ini. Bagi kalangan pesantren dan kiai, NKRI yang menjadi cita-cita para leluhur adalah harga mati.
Karenanya, sambung dia, untuk memuliakan dan meneladani perjuangan para ulama dalam merebut kemerdekaan, sudah selayaknya santri dapat bersaing dalam segala situasi yang serba mengglobal saat ini.
Senada dengan M. Hanif Dhakiri, Jenderal TNI (Purn) Riyamizad Riyacudu juga menyatakan bahwa perjuangan santri dan kyai juga merupakan bagian penting dari sejarah perjuangan kemerdekaan RI.
Dari pihak keluarga, Ustadz Irfan Ma’ani, mengatakan haul yang kelima diadakan dengan tujuan untuk mengenang jasa dan perjuangan KH TB. A. Ma’ani Rusjdi dalam syiar agama. Serta peran dan kepeduliannya terhadap dunia pendidikan pesantren di Banten.
Lebih jauh, ia mengatakan bahwa keberadaan ulama dan pesantren adalah pilar peradaban bangsa sebab pesantren menjadi bagian penting dalam sejarah peradaban bangsa, pelopor kemerdekaan dan perumus dasar NKRI.
“Dengan demikian, saya berharap agar para alumni dan santri dapat menjadi bagian penting untuk menuntaskan problem kebangsaan yang selama ini ada. Komitmen kebangsaan yang diemban santri-kiai-pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan diharapkan mampu melakukan transformasi gagasan dan kepeloporan untuk menciptakan tata peradaban bangsa-negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” ungkap pria yang akrab disapa Gus Irfan ini.
Kegiatan tersebut dihadiri tak kurang 10.000 undangan yang terdiri dari masyarakat umum, wali santri, para kiai se-Banten, serta alumni yang tersebar dari wilayah Jabodetabek, Lampung, Palembang, dan sebagian wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Rangkaian haul sekaligus peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut dimulai sejak Senin-Rabu tanggal 28-30 Desember 2015 dengan mengkhatamkan Al-Quran sebanyak 99 kali. Juga digelar targhiban santri-santri MALNU, halaqah alumni dan wali santri, serta tahlil bersama di makam KH Ma’ani Rusjdi dan KH Zidni Ma’ani Rusjdi. Pada puncak haul, diisi dengan istighotsah kubro yang diimami KH Dimyati Rois. (Ervi Ma’ani/Abdullah Alawi)
Sumber: NU Online