Sidoarjo,
Puluhan mahasiswa Institut Agama Islam (IAI) Al-Khoziny Buduran Sidoarjo, Jawa Timur, menggelar tasyakuran dan istighotsah bersama di halaman balai desa Cangkring Krembung Sidoarjo, Selasa (17/11) malam. Tasyakuran tersebut dalam rangka memanjatkan rasa syukur kepada Allah SWT atas program kuliah kerja nyata (KKN) yang telah dilaksanakan sejak tanggal 31 Juli hingga 2 September 2015 lalu di kecamatan Krembung Sidoarjo.
“Segenap mahasiswa KKN IAI Al-Khoziny di desa Cangkring Krembung Sidoarjo mengucapkan terima kasih banyak kepada perangkat desa dan seluruh elemen masyarakat yang telah mengajarkan arti sebuah kehidupan. Tidak lupa kami ucapkan puji syukur kepada Allah SWT sehingga kelompok kami mendapatkan juara 1 pada waktu KKN di desa ini,” ungkap Rahmat Hidayat mahasiswa fakultas Agama Islam.
Pria yang pernah menjadi koordinator desa di desa Cangkring itu meminta doa restu kepada tokoh agama, tokoh masyarakat dan kepala desa setempat agar dalam pelaksanaan program pengalaman lapangan (PPL) IAI Al-Khoziny selama kurang lebih 1,5 bulan ini diberikan kelancaran dan kemudahan.
“Mohon doanya, mahasiswa Al-Khoziny sekarang sedang mengikuti PPL yang disebar di seluruh sekolah MTs/SMP dan SMK/MA se-Sidoarjo. Mohon barokah doanya semoga diberikan kelancaran, pertolongan, cepat wisuda dan proses wisuda nanti tidak ada halangan. Semoga suatu saat bisa mengabdi di desa Cangkring lagi,” kata Rahmat.
Kepala Desa Cangkring Krembung Sidoarjo H Sultoni mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa IAI Al-Khoziny, yang telah menghargai seluruh masyarakat Cangkring, sehingga malam hari ini telah mengadakan kegiatan yang terpuji yakni tasyakuran, istighotsah dan silaturahmi.
“Sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW, semoga silaturahmi ini menjadi barokah dunia dan akhirat. Selamat bagi mahasiswa KKN di desa Cangkring yang telah mendapatkan juara 1. Hal itu tidak lepas dari kerjasama, koordinasi dengan baik sehingga benar-benar bermanfaat. Pada akhirnya memperoleh predikat KKN terbaik di kecamatan Krembung. Mudah-mudahan doa kita semua bisa didengar dan diterima Allah SWT,” tutur H Sultoni.
Sultoni mengatakan, program seperti ini (tasyakuran, istighotsah dan silaturahmi-Red) tidak hanya sekali ini saja. Melainkan bisa terealisasi setiap tahun. Pasalnya, dengan silaturahmi bisa memperpanjang umur, mendapatkan rejeki sesuai yang telah diajarkan Nabi Muhammad SAW.
“Banyak cara agar bisa masuk surganya Allah. Salah satunya dengan silaturahmi. Mudah-mudahan silaturahmi ini bisa berjalan dengan baik. Saya doakan juga supaya mahasiswa IAI Al-Khoziny nanti bisa naik ke jenjang lebih tinggi atau S2. Bagi yang belum mendapatkan jodoh semoga cepat mendapatkan jodoh yang baik dan sholeh,” ucap H Sultoni sembari diamini oleh mahasiswa Al-Khoziny. (Moh Kholidun/Abdullah Alawi)
Sumber: NU Online