Jombang, NU Online
Wakil Bupati Kabuppaten Jombang Hj Mundjidah Wahab terpilih menjadi Ketua Pimpinan Cabang Muslimat NU masa Khidmat 2015-2020 pada Konferensi Cabang di Yusro Ballroom (Jumat/12). Putri KH Wahab Chasbullah ini menggantikan ketua sebelumnya, Hj Aishah Muhammad.
Hj.Mundjidah Wahab sebelumnya juga pernah memimpin PC Muslimat NU Jombang beberapa periode, yakni periode 1984-1985, 1999-2005 dan periode 2005-2010. Dan para periode 2010-2015 karena ada perubahan aturan, putri pendiri NU, KH Wahab Chasbullah ini terpaksa hanya duduk sebagai wakil ketua.
Dalam Konfercab Muslimat NU Jombang dihadiri sebanyak 306 Pimpinan Ranting dan 21 Pimpinan Anak cabang tingkat kecamatan. Dalam proses pemilihan, Mundjidah memperoleh sebanyak 252 suara, disusul Hj Aishah Muhammad sebanyak 66 suara, kemudian Hj Muflihah Tamim 7 Suara dan Hj Mahsunah faruq 2 suara.
“Ini merupakan amanah yang harus ditanggung bersama sama,”ujar Mundjidah usai terpilih seraya mengatakan pihaknya bertekad menjalankan organisasi sesuai dengan visi misi sesuai dengan AD/ART Muslimat NU Jombang yang merupakan organisasi sayap NU di kalangan perempuan.
Ditegaskannya bahwa PC Muslimat NU Jombang selalu siap untuk mendukung sekaligus mensukseskan program pemerintah. Dari dulu sampai sekarang dan sampai kapan pun Muslimat NU Jombang akan selalu bersinergi dengan pemerintah kabupaten untuk membangun kabupaten Jombang menuju jombang sejahtera untuk semua.
“Muslimat NU merupakan kekuatan yang besar jika diukur dengan indikator jumlah anggota yang tersebar di seluruh Kabupaten Jombang. Muslimat NU Jombang memiliki hampir 20 ribu anggota yang tersebar mulai dari 21 Ancab dan 306 Pimpinan Ranting,” kata mantan anggota DPRD Propinsi Jatim ini menambahkan.
Ketua Pimpinan Wilayah Muslimat NU Jatim Hj. Masruroh Wahid dalam pengarahannya menekankan perlunya Muslimat Cabang, Anak Cabang hingga Ranting menggalakkan kembali gerakan ianah syahriah seribu rupiah tiap anggota tiap bulan.
“Apabila gerakan ini dikembangkan secara masif dan dikelola secara profesional, maka bisa menghidupi organisasi mengingat besarnya jumlah anggota Muslimat,” tuturnya.
Masruroh menambahkan dalam mengelola organisasi semacam Muslimat dituntut ikhlas. Ikhlas berjuang untuk agama. Tidak boleh mengharapkan sesuatu darinya.
“Oleh karena itu ibu-ibu Muslimat harus cermat dalam memilih pemimpin. Dalam memilih pemimpin itu ada 4 kriteria, pertama pemimpin harus pinter. Kedua harus seser (benar dan inovatif). Ketiga kober (mau bekerja). Dan keempat, ini yang penting yaitu harus nyumber (membiayai),” pungkasnya mengingatkan.
Sumber: NU Online