Penggemar Ubuntu, bersiaplah untuk sedikit perubahan! Canonical, perusahaan di balik sistem operasi ini, mengumumkan penundaan rilis 24.04.1, update pertama untuk versi LTS terbaru, “Noble Numbat” yang diluncurkan pada bulan April.
Namun, ada kabar baik! Canonical juga mengumumkan perubahan strategi dalam pemilihan versi kernel untuk Ubuntu, baik untuk versi LTS maupun versi “interim” yang dirilis setiap enam bulan. Strategi baru ini menjanjikan kernel yang lebih baru dan lebih segar untuk setiap rilis Ubuntu.
Penundaan 24.04.1
Rilis 24.04.1 awalnya direncanakan untuk minggu lalu, namun ditunda hingga 29 Agustus. Canonical menyatakan penundaan ini disebabkan oleh “beberapa bug peningkatan yang berdampak tinggi” yang baru ditemukan.
Ini bukan penundaan pertama untuk “Noble” – versi beta juga terlambat dua minggu. Selain itu, pengguna yang menggunakan versi “interim” yang dirilis setiap enam bulan, seperti 23.10 “Mantic,” juga mengalami penundaan dalam upgrade ke “Noble” pada bulan Mei.
Penting untuk dicatat bahwa upgrade ini hanya ditawarkan kepada pengguna yang menggunakan versi “interim” sebelumnya. Bagi pengguna yang menggunakan versi LTS, seperti mayoritas pengguna Ubuntu, upgrade hanya akan tersedia ketika versi LTS berikutnya mendapatkan rilis point pertamanya. Artinya, pengguna 22.04 “Jammy” baru akan mendapatkan update setelah 24.04.1 dirilis pada akhir Agustus.
Kejutan Menyenangkan: Kernel yang Lebih Baru!
Di sisi lain, Canonical mengumumkan perubahan penting dalam strategi pemilihan versi kernel untuk Ubuntu. Tim Kernel Ubuntu telah memutuskan untuk memilih versi kernel yang lebih baru untuk setiap rilis Ubuntu.
Seperti Ubuntu, proyek kernel Linux juga memiliki dua jenis rilis:
- Rilis stabil: Rilis ini selesai dan lengkap, dan dirilis setiap 2-3 bulan. Rilis ini menerima pembaruan bug secara berkala hingga digantikan oleh versi stabil berikutnya.
- Rilis jangka panjang (LTS): Rilis ini dipilih secara berkala dan menerima pembaruan bug selama bertahun-tahun, meskipun tidak selama versi sebelumnya.
Masalahnya adalah siklus rilis kernel dan Ubuntu tidak sinkron. Ini menimbulkan masalah bagi distro lain juga.
Kernel stabil hanya dijaga selama beberapa bulan sebelum digantikan oleh versi baru, sedangkan rilis “interim” Ubuntu didukung selama sembilan bulan (sebelumnya 18 bulan hingga tahun 2013). Proses merakit distro membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk pengujian dan integrasi, sehingga ketika Canonical memilih versi kernel stabil terbaru untuk rilis distro baru, kernel mungkin sudah mendekati akhir masa dukungannya pada saat rilis Ubuntu.
Contohnya, pada Ubuntu 22.10, Canonical harus terus memelihara versi kernel yang sudah mencapai akhir masa dukungan selama beberapa bulan.
Strategi Baru: Memilih Kernel yang Lebih Segar
Untuk mengatasi masalah ini, Canonical memperkenalkan strategi pemilihan kernel baru yang melibatkan beberapa tahap kematangan kernel:
- “Tight”: Kernel yang sudah berada pada tahap RC4 hingga RC6, artinya tidak ada penambahan kode baru lagi.
- “Unstable”: Kernel yang masih dalam tahap “merge window”, di mana pengembang masih aktif menambahkan kode baru, atau masih dalam tahap awal rilis kandidat (RC1 hingga RC3).
Strategi baru ini mendefinisikan dua fase dalam proses pengembangan kernel versi utama:
- Fase “Unstable”: Fase di mana kernel masih aktif dalam pengembangan, baik dengan penambahan kode baru atau masih dalam tahap awal rilis kandidat.
- Fase “Tight”: Fase di mana kernel sudah berada pada tahap akhir pengembangan dan tidak lagi menerima penambahan kode baru.
Dengan memilih kernel yang sudah berada di fase “Tight”, Canonical berharap bahwa kernel tersebut akan mencapai tahap rilis final sebelum rilis Ubuntu berikutnya.
Strategi baru ini bertujuan untuk memastikan bahwa rilis Ubuntu menggunakan kernel yang lebih baru dan didukung, sehingga pengguna dapat menikmati perangkat lunak yang lebih stabil dan aman.
Masa Depan Kernel Ubuntu
Strategi baru ini akan memengaruhi semua pengguna Ubuntu di masa depan, memberikan mereka kernel yang lebih baru dan lebih segar. Dengan kernel yang lebih baru, pengguna dapat menikmati fitur baru dan perbaikan keamanan yang terbaru.
Meskipun penundaan 24.04.1 mungkin mengecewakan, perubahan strategi pemilihan kernel ini adalah kabar baik untuk komunitas Ubuntu. Dengan kernel yang lebih baru dan lebih segar, masa depan Ubuntu terlihat lebih cerah dari sebelumnya.