Skip to content

emka.web.id

menulis pengetahuan – merekam peradaban

Menu
  • Home
  • Tutorial
  • Makalah
  • Ke-NU-an
  • Kabar
  • Search
Menu

Mengenal RPM dan YUM (Bagian I)

Posted on May 13, 2010May 13, 2010 by syauqi wiryahasana

Oleh Luthfi Emka *)

PENDAHULUAN

Tulisan ini akan membahas bagaimana menggunakan RPM dan tool YUM untuk mengelola paket software yang dibutuhkan linux anda. Disini akah dibahas tentang:

  • Install, reinstall, upgrade dan hapus paket software menggunakan RPM dan YUM
  • Memperoleh informasi detail tentang paket berbasis RPM, seperti versi, status, dependensi, integritas dan signaturnya.
  • Membedakan file-file yang ditawarkan sebuah paket, termasuk mencari paket apa yang mencantumkan file tersebut.

Artikel ini merupakan salah satu topik berseri dari kami, dan dapat anda unduh versi PDF dan tertata rapi disini.

Mengenal Manajemen Paket

Dulu, kebanyakan aplikasi linux didistribusikan dalam bentuk source code, dimana mengharuskan user untuk membangunnya menjadi sebuah aplikasi siap pakai lengkap dengan halaman manual, file konfigurasi dll. Sekarang, distribusi linux modern hampir semuanya mendistribusikan aplikasi-aplikasinya dalam sebuah aplikasi pre-build yang siap install. Aplikasi pre-build siap install itulah yang disebut sebagai paket (packages).

Di artikel ini, kita akan belajar khusus tentang package management tools yang sangat membantu dan mempermudah kita dalam menginstall, mengupdate, menghapus paket-paket yang ada. Kita akan berfokus membahas RPM (Redhat Package manager) yang dikembangkan oleh Red Hat, kemudian membahasa YUM (Yellowdog Updater Modified) yang pada awalnya dikembangkan untuk mengelola sistem linux berbasis Red Hat di Jurusan Fisika Universitas Duke, AS.

Dari segi pandangan user, mungkin dasar dari semua fungsi pengelolaan paket ini adalah command, alias perintah. Memang para pengembang linux terus berusaha membuat Linux mudah untuk digunakan, termasuk mengganti tool-tool basic yang ada dengan tool berantar-muka (GUI) yang tak dapat dipungkiri memang (kebanyakan) memudahkan user.

RPM, YUM dan APT (khusus untuk sistem berbasis Debian) mempunyai banyak sekali persamaan. Semuanya dapat menginstall dan menghapus paket. Semua informasi tentang paket terinstall juga tersimpan rapi dalam suatu basis data. Semua fungsionalitas command-line dasar telah diganti dengan tool tambahan berantar-muka. Semua paketnya juga dapat diambil dan diperoleh dari internet dan repositori.

Seketika anda menginstall sebuah sistem berbasis Linux, pada dasarnya anda hanyalah memilih sekumpulan paket aplikasi. Kumpulan itu bisa jadi sangat spesisifik, misalnya untuk server, desktop dan workstation. Kemungkinan setelah anda sukses menginstallnya, anda membutuhkan beberapa fungsionalitas tambahan, mengupdate paket yang ada atau malahan membuang paket yang sudah lama tidak digunakan ataupun berpengaruh/mengganggu paket terbaru.

Tentang RPM (Red Hat Package Manager)

Red Hat memperkenalkan RPM pertama kali tahun 1995. RPM sekarang adalah sistem manajemen paket yang digunakan resmi pda LSB (Linux Standard Base). Perintah rpm sendiri mempunyai beberapa kelompok dan sub-kelompok opsi antara lain:

  • melakukan query dan memverifikasi paket
  • menginstall, mengupdate dan menghapus paket
  • fungsi pakar dan lain-lain

Di artikel ini nanti kita akan berfokus pada dua kumpulan fungsi yang pertama. Untuk fungsi-fungsi pakar dan lainnya silakan lihat di halaman manual RPM (man rpm).

Sebagai catatan, perintah rpm adalah perintah utama untuk menggunakan RPM, sedangkan .rpm adalah ekstensi file yang digunakan untuk mengidentifikasinya sebagai file berbasi RPM.

Tentang YUM

YUM adalah perangkat lunak yang menjadi pusat pengelolaan paket dan update secara otomatis, termasuk manajemen dependensi (ketergantungan) dari sistem RPM tersebut. YUM sendiri menggunakan cara yang sama dengan APT (Advanced Packaging Tool) milik Debian untuk mengelola paket-paket yang terinstall, yaitu dengan pola repositori yang sebenarnya hanyalah kumpulan/koleksi paket yang mudah diakses baik via jaringan offline maupun online.

Terbaru

  • Apa itu Kepulauan Chagos? (Milik Inggris atau Mauritius?)
  • Apa itu Kiwano atau Melon Berduri (Cucumis Metuliferus)?
  • Apakah Paganisme itu Agama?
  • Perbaiki Kebodohannya, Pemerintah Buka Lagi Akses Ke Situs archive.org
  • Kenapa Disebut Ilmuwan Muslim, Bukan Ilmuwan Arab atau Ilmuwan Persia?
  • Indonesia Prasejarah, Benarkah Se-kaya itu?
  • Apa itu Bilangan Aleph ?
  • Jejak Aneh Nisan Makam Gaya Aceh di Pangkep Sulawesi Selatan
  • Rasa’il Ikhwan al-Shafa Fondasi Matematika dalam Filsafat Islam
  • Review Aplikasi Melolo, Saingan Berat Dramabox!
  • Review Game Dislyte: Petualangan Urban Myth yang Seru!
  • Microsoft Resmikan Cloud Region Pertama di Indonesia, Pacu Pertumbuhan AI
  • Bagaimana Bisa Xiaomi Jadi Raja dibanyak Sektor?
  • Sejarah Tokoh Judi Negara: Robby Sumampow
  • Kenapa Hongkong Mulai Kehilangan Anak Mudanya?
  • Apakah China ada Peternakan Panda?
  • Kebohongan Ajudan Bung Karno Soal Letkol Untung Habisi Para Jenderal?
  • Apakah Harga Minyak Dunia Turun Bikin OPEC Bangkrut?
  • Hal Konyol di Startrek Original Series
  • Inilah Deretan Buku-Buku Kontroversial di Dunia
RSS Error: WP HTTP Error: cURL error 35: OpenSSL SSL_connect: SSL_ERROR_SYSCALL in connection to blog.emka.web.id:443
  • Apa itu Kepulauan Chagos? (Milik Inggris atau Mauritius?)
  • Apa itu Kiwano atau Melon Berduri (Cucumis Metuliferus)?
  • Apakah Paganisme itu Agama?

©2025 emka.web.id | Design: Newspaperly WordPress Theme