Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) akan menyelidiki penjualan database nasabah kartu kredit di situs jual beli Kaskus.
Database nasabah sebelumnya diduga dibocorkan operator telekomunikasi atau bank untuk memasarkan produk-produk seperti Kredit tanpa Agunan (KTA) dan kartu kredit.
“Saya malah belum tahu. Tolong kasih saya link-nya. Akan diselidiki dulu kebenarannya apakah penjualan database itu benar atau penipuan,” kata Anggota BRTI Heru Sutardi via telepon, Rabu (23/3).
Heru enggan berspekulasi tentang penjualan database yang mengklaim juga mengetahui jumlah uang di rekening nasabah.
Tentang kasus beberapa waktu lalu di mana data 25 juta pelanggan telekomunikasi diduga dibocorkan, ia menjelaskan, tidak ada indikasi pembocoran.
“Tidak ada indikasi pembocoran. Kami menduga, database konsumen disebarkan pihak ketiga. Kayak di mal, kalau bayar pakai kartu kredit, kan ditanya macam-macam. Kuis, kirim kupon, kan harus isi macam-macam.”
Heru menyatakan, penyelidikan hingga kini masih berlangsung. BRTI menyelidiki operator-operator telekomunikasi. Sedangkan, Bank Indonesia (BI) menyelidiki bank-bank. Sejauh ini, belum ada operator telekomunikasi atau bank yang diduga membocorkan database para nasabah.
Dalam situs jual beli nasional www.kaskus.us, ditemui thread yang menjual database nasabah kartu kredit.
Yang menghebohkan lagi, thread tersebut menawarkan database nasabah yang memiliki tabungan di atas Rp 500 juta.
“Gann…ane jual database orang2 yg punya kartu kredit n tabungan di atas 500 juta….. harga ane dijamin paling murah se kaskus…boleh dibandingkan ama lapak sejenis yg ada…”
Demikian yang ditulis oleh newbie.bangetzz (NB) seperti tertera pada thread jual beli kaskus pada Rabu (23/3).