DUA ribu sebelas, seperti jadi tahun yang istimewa bagi Queen. Pasalnya, tahun ini, kelompok musik legendaris asal London, Inggris itu, genap berusia 40 tahun! Sebuah pencapaian yang luar biasa untuk grup yang awalnya digawangi Brian May (gitar, kibor, vokal), John Deacon (bass), Roger Taylor (drum, vokal), serta mendiang Freddie Mercury (vokal utama, piano) itu.
Maka itu, perayaannya pun harus spesial. Manajemen Queen, misalnya, telah merancang sebuah hajatan eksebisi besar-besaran dengan tajuk “Stormtroopers in Stilettos,” yang akan digelar di Trumans Brewery, 25 Februari hingga 12 Maret mendatang.
Queen – Too Much Love will Kill You [podcast]http://blog.unnes.ac.id/luthfiemka/files/2011/04/Queen-Too-Much-Love-Will-Kill-You.mp3[/podcast]
Dalam eksebisi ini akan dipamerkan semua hal tentang Queen yang akan diterjemahkan dalam bentuk audio dan visual. Mulai perjalanan mereka, foto-foto, konser-konser fenomenal, serta berbagai memorabilia, sehingga penggemar bisa merasa lebih dekat dengan grup yang telah menggelar lebih dari 700 konser ini.
Selain itu, telah pula disiapkan sebuah film dokumenter yang digarap BBC TV, tentang Queen. Di antaranya wawancara eksklusif dengan Brian May dan Roger Taylor. Tak hanya itu, sebuah film bergaya Hollywood juga akan digarap khusus menceritakan perjalanan Queen yang akan dibintangi Sascha Baron Cohen, sebagai Freddie Mercury.
Dan, yang paling fenomenal adalah pindahnya Queen dari perusahaan rekaman EMI yang telah menaungi mereka sejak album pertama, ke Island Records anak perusahaan Universal Music dengan nilai kontrak jutaan pound! Rencananya, dalam rangka merayakan 40 tahun ulang tahun mereka, Queen dan Island Records akan meremaster dan mengedarkan kembali-dengan tambahan beberapa lagu baru-15 album Queen. Mulai Maret ini, kabarnya, lima album awal Queen: “Queen,” “Queen II,” “Sheer Heart Attack,” “A Night At The Opera”, dan “A Day At The Races” telah siap dirilis kembali.
Queen hingga kini memang tetap eksis meski hanya tinggal digawangi May dan Taylor. Sebagai band legenda, penggemar mereka memang tak pernah rela melupakannya. Bahkan, dari tahun ke tahun, jumlahnya semakin bertambah.
Nama Queen sendiri benar-benar mencapai puncaknya usai merilis A Night at The Opera yang merupakan album keempat mereka, di than 1975. Tiga lagu di album ini: “You’re My Best Friend”, “Love of My Life”, dan “Bohemian Rhapsody” benar-benar menjadi hits dunia. Bahkan, lagu “Bohemian Rhapsody” sempat masuk ke dalam Guinness Book of Records di tahun 2002, sebagai lagu Inggris terbaik sepanjang masa.
Setelah itu, nama Queen mulai merajai pentas musik dunia. Lagu-lagu mereka pun selalu menjadi hits. Sebut saja “I Want to Break Free”, “Crazy Little Thing Called Love”, “Play the Game”, atau “I Want to Ride My Bicycle”. Salah satu yang paling fenomenal tentu saja “We are The Champions” yang terdapat dalam album News of The World, tahun 1977. Lagu ini bahkan sempat dinobatkan sebagai lagu resmi Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat.
Queen juga menjadi inspirasi besar band-band rock setelah mereka. Sebut saja Def Leppard, Dream Theater, Extreme, Styx, Queensryche, Radiohead, Trivium, Nirvana, termasuk band-band dari genre thrash metal, seperti Anthrax dan Metallica.
Terakhir, penyanyi wanita Lady Gaga juga mengklaim musiknya sangat terinspirasi dari Queen. Termasuk nama panggungnya, yang diambil dari lagu Queen “Radio Gaga” dari album The Works di tahun 1984.
Awalnya, banyak orang menyebut musik Queen beraliran progressive rock, dengan paduan gospel, elektrik, dan funk. Ada juga yang menyebut mereka sebagai perintis aliran pop rock, hard rock, glam rock, atau heavy metal. Namun, gitaris metal asal Swedia, Yngwie Malmsteen, menyebut musik Queen sebagai neo-classical metal.
Killer Queen/talentonline
Band-band tribute untuk Queen juga menjamur di mana-mana. Yang paling terkenal adalah Killer Queen, yang juga berasal dari Inggris. Killer Queen bahkan sudah menggelar konser di berbagai negara-termasuk di Indonesia- tentunya dengan membawakan lagu-lagu Queen. Sementara, di Indonesia sendiri, ada Second Born, band yang sudah sejak tahun 1990-an mengklaim diri sebagai band tribute untuk Queen.
Dalam perjalanannya, Queen sempat goyah saat Freddie Mercury meninggal lantaran virus AIDS pada tahun 1991. Mereka memang sempat merilis album “Made in Haeven” dengan vokal Freddie yang direkam sebelum wafat. Namun, album ini menjadi album studio terakhir mereka, menyusul mundurnya John Deacon pada tahun 1997.
Pada tahun 2004, May, kini 63 tahun dan Roger (61 tahun) kembali muncul dengan menggandeng Paul Rodgers, mantan vokalis Bad Company sebagai penyanyi mereka. Namun, sejak awal, May dan Roger menegaskan bahwa kehadiran Rodgers bukan untuk menggantikan Freddie. Maka itu, mereka pun mengggunakan nama “Queen + Paul Rodgers”.
Proyek ini sempat menggelar tur keliling Eropa pada periode 2005-2006. Mereka juga sempat merilis album studio pada tahun 2008 dengan judul The Cosmos Rocks, sebelum menyatakan bubar pada Mei 2009. Kini, menarik ditunggu bagaimana kiprah May dan Roger selanjutnya.
Salam Queen
Refrensi: Wikipedia, queenonline
Diskografi Queen
* Queen (1973)
* Queen II (1974)
* Sheer Heart Attack (1974)
* A Night at the Opera (1975)
* A Day at the Races (1976)
* News of the World (1977)
* Jazz (1978)
* The Game (1980)
* Hot Space (1982)
* The Works (1984)
* A Kind of Magic (1986)
* The Miracle (1989)
* Innuendo (1991)
* Made in Heaven (1995)