Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Nusron Wahid, menyatakan, semangat perjuangan Ansor yang sudah berumur 77 tahun tidak akan pernah luntur. “Sebagai organisasi kepemudaan tertua di Indonesia, kita harus selalu siap memberikan pertolongan kepada bangsa ini saat dibutuhkan.” jelas nusron.
Hal itu disampaikannya pada peringatan Harlah ke-77 Ansordi Objek Wisata Benteng Portugis, Ujungwatu, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara, Jumat (22/4) sore. Kegiatan ini dihadiri ribuan kader Ansor dari berbagai daerah.
Dalam kegiatan yang diisi dengan istighotsah itu Nusron Wahid juga meminta masyarakat turut berdoa agar korupsi segera lenyap. Dengan demikian, minyak bumi dan batu bara tidak diekspor dengan harga murah, dan Indonesia tidak kekurangan bahan bakar untuk pembangkit listrik.
“Kalau begitu kan tidak perlu membangun PLTN yang sudah jelas banyak menimbulkan kerugian,” tukasnya.
Ketua panitia kegiatan yang juga Ketua PC GP Ansor Ahmad Ja’far menjelaskan, peringatan hari lahir (Harlah) ke-77 Ansor di Benteng Portugis, merupakan program pusat yang dilaksanakan di daerah. ”Ansor sekarang sudah ‘taubat’, kembali ke desa dan pesantren,” katanya.
Selain para pengurus NU dan warga Nahdliyin dari tuan rumah Jepara, kegiatan dihadiri sejumlah ulama dan tokoh politik, para pengurus dan anggota Ansor dan simpatisan dari Blora, Rembang, Pati, Kudus, Grobogan, dan Demak.
Ternyata, tak hanya kaum Adam, ibu-bu muslimat dengan membawa anak, dan pelajar putri kelihatan lebih banyak. Putri Gus Dur Yenny Wahid juga hadir dan memberikan orasi pada kegiatan ini.
Istighotsah dipimpin oleh Habib Farid dari Kelet, Keling, Jepara, sementara Habib Anis dari Bandungharjo (Donorojo) memimpin tahlil. Seusai acara, rombongan Nusron, Yenny dan lainnya bersilaturahmi ke kediaman KH Ubaidillah Noor pengasuh pesantren dari Bandungharjo.