Kepala PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) atau UN (United Nation) Indonesia, El Mustafa Benlamlih, menemui Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj, 7 April 2011. Silaturahmi Mustafa ini untuk berdiskusi dan mencari solusi atas permasalahan terkini yang terjadi di Indonesia terkait dengan pembangunan berkelanjutan (MDGs), pengurangan kemiskinan, penanggulangan bencana dan krisis lingkungan, kemiskinan, konflik dan sebagainya. Selain itu pula mendiskusikan konflik yang terjadi di Timur Tengah.
PBB khususnya di Indonesia mempunyai misi dan peran membantu dan bekerjasama dengan Pemerintah RI dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan dan pengurangan kemiskinan di Indonesia. PBB selama ini juga melibatkan peran organisasi kemasyarakatan dan LSM dalam mengurangi kerentanan di masyarakat. PBB di Indonesia memiliki 27 badan, lembaga dan adhoc di bawah struktur organisasinya seperti UNDP, UN OCHA, UNESCO, UNICEF, WHO, ILO dan sebagainya.
El Mustafa Benlamlih, didampingi oleh Ignacio Leon Garcia Kepala UN OCHA (Badan PBB urusan kemanusiaan). Sedangkan Ketua Umum PBNU didampingi oleh KH Malik Madani (Katib Am Syuriah), dari jajaran Ketua PBNU hadir KH Abbas Muin, H. Imam Azis dan H. Arvin Hakim Thoha, H. Marsudi Syuhud Sekjen PBNU, didampingi Wakil Sekjen H. Enceng Shobirin dan H. Abdul Munim DZ, serta Bina Suhendra Bendahara Umum PBNU, Ir. Avianto Muhtadi, MM, Ketua LPBI NU dan Sultonul Huda Sektretaris LPBI NU.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum PBNU menyampaikan rasa bangga dan terima kasih atas kunjungan Kepala PBB dan rombongan ke PBNU. “Kami berterimakasih telah menyertakan NU terlibat dalam program kemanusiaan dan peningkatan kapasitas pembangunan PBB seperti kerjasama dalam penanggulangan bencana, penanaman mangrove, pelibatan dalam seminar dan konferensi baik tingkat nasional maupun internasional,” ujar Kang Said, sapaan akrab KH Said Aqil Siroj.
El Mustafa Benlamlih menyampaikan bahwa NU merupakan oraganisasi yang mumpuni dan ormas Islam (civil society) terbesar di dunia dan memiliki pengaruh yang kuat di Indonesia baik sebagai agen perubahan sosial dan budaya. “Kerjasama dengan pemerintah dalam beberapa hal belum menyentuh sampai ke bawah. Ke depan diharapkan PBNU dapat terlibat dan bekerjasama dengan PBB kedalam beberapa aspek seperti penanggulangan bencana dan air bersih, ketahanan pangan, kemiskinan, pendidikan dan kesehatan,” tegas Mustafa.
Ditambahkan oleh Ignacio Leon Garcia Kepala UNOCHA Indonesia, selama ini kerjasama dengan LPBI NU telah terjalin dengan baik dalam penanggulangan bencana, pengadaan air bersih dan sanitasi serta lingkungan yang bekerjasama dengan UNDP Bangkok