Sukoharjo, NU Online
Indonesia damai, aman, dan sejahtera tentulah merupakan cita-cita semua warga bangsa. Oleh karena marilah satukan keinginan dan bulatkan tekad untuk terus berusaha menciptakan kedamaian dengan ‘membumikan’ sikap tasamuh (toleransi/tepo seliro) dalam beragama, berbangsa dan bernegara.
Demikian disampaikan Ketua PC NU Sukoharjo, HM Nagib Sutarno, menyinggung maraknya berbagai aksi-aksi kekerasan yang berdalih untuk menegakkan agama di tanah air. Pengasuh Pondok Pesantren Darul Hasan Sukoharjo itu berharap agar para tokoh agama tidak terjebak dalam usaha-usaha politisasi dan kekerasan.
Dalam pernyataan yang disampaikan pada acara pelantikan empat pengurus ranting Nahdlatul Ulama (NU) Desa Gentan Kecamatan Bendosari, Desa Ngombakan, Desa Wonoredjo dan Desa Kenokoredjo Kecamatan Polokarto, di Masjid Al-Barakah, Sumedangan, Sukoharjo, Jawa Tengah, Ahad (29/5) ini, Sutarno mengaskan, toleransi harus disebarkan kepada seluruh anggota masyarakat.
“Selain itu sikap egoisme harus dibuang jauh-jauh, sikap ini sangat berbahaya baik buat diri sendiri maupun terhadap orang lain,” paparnya.
Jika hal itu dibiarkan kata Sutarno, yang terjadi adalah keganasan yang akan membawa kerusakan dan disharmoni hubungan antaragama. Padahal Allah sangat menganjurkan umat Islam untuk hidup berdampingan secara baik tanpa melakukan perusakan tempat-tempat ibadah.
Tampak hadir dalam acara itu di antaranya, KH Abdul Karim Ahmad Al-hafidz, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Quranny Solo, Pengurus GP Ansor, Muslimat, Fatayat, LDNU, LPNU dan pejabat Muspika setempat.