Jember, NU Online
Dalam rangka menyongsong Harlah NU, PCNU Jember menggelar pelatihan Aswaja, Ahad (12/6). Pelatihan yang berlangsung di Pondok Pesantren Bustanul Ulum, Desa Curahkalong, Kec. Bangsalsari, Kabupaten Jember itu, diikuti oleh 150-an peserta. Mereka terdiri dari pengurus MWC dan Fatayat NU.
Menurut Sekretaris Panitia Harlah NU, H Misbahussalam, selain pelatihan Aswaja, NU Jember juga menghimbau agar setiap ranting NU mengibarkan bendera NU di depan kantor atau halaman rumah ketua ranting NU.
“Ini agar peringatan NU meriah, sehingga masyarakat punya kebanggaan terhadap NU,” ujarnya di sela-sela pelatihan.
Pelatihan itu sendiri, diisi oleh Rais Syuriah PCNU Jember, KH Muhyiddin Abdusshomad. Menurut Kiai Muhyiddin, warga NU sekarang tidak boleh leha-leha dalam menjaga ajaran ahlussunnah wal jama’ah.
Pasalnya, kekuatan yang berpotensi menggerus ajaran Aswaja, begitu menggebu. Dikatakannya, di Jember saat ini sudah berdiri dua pesantren yang sangat membenci ajaran Aswaja, dengan dukungan finansial yang cukup bagus. Yaitu pesantren Al-imam As-syafi’i dan pesantren Wahabi. Keduanya terletak sektiar lima kilometer ke arah selatan kota Jember. Selain itu, juga ada LDII di arah 3 kilo meter arah utara kota Jember.
“Mereka didukung dengan kekuatan uang yang bagus, apa yang bisa kita lakukan?,” tanya Kiai Muhyiddin.
Tidak hanya dari sisi gerakan, mereka juga giat dalam penerbitan bulletin dan buku panduan. Oleh karena itu, Kiai Muhyiddin menghimbau agar para tokoh NU tidak henti-hentinya memberi pemahaman terhadap warga NU tentang Aswaja versi NU.
“Sebab, mereka juga mengaku Aswaja, bahkan pesantrennya dinamai Imam Syafi’i,” jelasanya.
Dalam kesempatan itu, penulis beberapa buku Aswaja tersebut mengulas pengertian Aswaja versi NU lengkap dengan dalil-dalilnya. Juga, dikupas kitab-kitab yang menjadi pegangan kaum Wahabi dan Syi’ah. Ini tidak lepas dari perkembangan Syi’ah yang cukup signfikan di daerah Tapal Kuda.
“Memang, mereka semua belum secara terang-terangan mengganggu amaliah kita, karena kita masih mayoritas. Tapi kalau sudah kuat, mererka pasti menghancurkan amaliah NU. Sebab, amaliah NU dianggap kafir,” ungkapnya.