JAKARTA – Radio streaming NU yang beralamat di radio.nu.or.id memulai siaran perdananya pada 19 Mei 2013 tahun lalu. Kini radio NU yang dikelola anak-anak muda NU ini memiliki 15 program itu ber-tagline “Radio NU, Suara Nahdlatul Ulama.”
Demikian dalam perbincangan NU Online dengan beberapa kru Radio NU di lantai 7 gedung PBNU Jalan Kramat Raya No 164 Jakarta Pusat, Selasa (18/3) sore.
Salah seorang kru Radio NU Yevittiana Lusya menceritakan, dari 15 program yang sedang berjalan, ada satu program spesial yang diberi nama baru ‘Kasih Tau Donk.’ “Mengapa spesial? Karena baru ini yang bisa live (siaran langsung). Sementara program lainnya, semisal, Pengajian dan Talkshow Gus Dur masih belum bisa karena kerap bentrok dengan jam narasumber,” paparnya.
Yevith, panggilan akrabnya, mengatakan selain tiga program tersebut, kelima belas acara yang dimiliki Radio NU antara lain: Hikmah, Pengajian Kitab Al-Hikam, Warta Siang Nahdlatul Ulama, Rindu Kami Padamu, Musik Pop Religi, Nungguin Bedug Magrib, dan Pembahasan Tafsir Al Misbah.
Ditanya kapan mulai aktif sebagai penyiar di Radio NU, alumnus Pesantren Ash-Shiddiqiyah Kedoya Jakarta Barat ini mengatakan dirinya dikenalkan kepada manager produksi Radio NU Muhammad Yunus oleh Dewi Sandra, salah seorang penyiar Radio NU.
“Awalnya saya diminta mengisi acara di Fatayat. Kemudian di IPPNU juga. Nah, kemudian oleh Mbak Dewi pada bulan puasa kemarin, saya ditawari untuk ngisi siaran di Radio NU. Saya memang buta banget dengan dunia NU ini. Tapi begitu ketemu dengan Bang Jo dan Mas Koko saya langsung jatuh cinta,“ ujarnya sembari tertawa riang.
Dia merasa nyaman dan cocok dengan visi-misi kedua punggawa Radio NU tersebut. Dengan bangga Yevith menyatakan dirinya mengaku rela melepas jabatan sebagai news anchour di kantor sebuah radio swasta di Ibukota lantaran tertarik dengan visi-misi didirikannya Radio NU. Sumber: NU Online