Tasikmalaya,
Para santri di wilayah Priangan Timur berlatih menulis bersama awak redaksi majalah Surah dan . Kegiatan bertema “Meningkatkan jiwa kreatif kaum muda NU dengan gerakan menulis” ini dimulai pada Jumat (11/9) dan akan berakhir pada Ahad (13/9).
Para santri tersebut berasal dari berbagai kota dan kabupaten di Priangan Timur. Peserta berjumlah 23 tersebut berasal dari pesantren-pesantren yang aktif di Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU).
Sekretaris PCNU Kabupaten Tasikmalaya Abdul Wahid sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurut dia, kaum muda harus mengabadikan peristiwa-peristiwa di pesantren. Selama ini pesantren dikenal jago dalam berbicara atau ceramah dan kurang dalam menulis.
Oleh karena itu, ia berharap dengan pelatihan ini kaum muda bisa mendokumentasi dan mempublikasi wejangan atau petuah kiai dan peristiwa di pesantren melalui media massa. Ia menekankan untuk lebih aktif melakukan hal itu di media online. Tujuannya mengimbangi gerakan Islam garis keras.
Menurut Ketua Pimpinan Cabang IPNU Kabupaten Tasikmalaya Fikri Nursamsi pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas menulis pelajar NU. Serta mengupdate berita ke-NU-an agar dibaca siapa pun, khususnya warga NU.
Pada hari kedua, peserta dibagi dua kelompok, yaitu fiksi dan jurnalistik. Kelompok fiksi ditemani awak majalah Surah Dedik Priyanto dan kelompok jurnalistik ditemani Redaktur Abdullah Alawi. Kelompok fiksi diikuti 13 dan jurnalistik 10.
Di hari kedua juga, pada sore hari, peserta diajak panitia untuk berziarah ke makam pendiri pesantren Cipasung, KH Ruhiat. Makam Rais Syuriyah PCNU Tasikmalaya tahun 1930-an tersebut berada di samping pengimbaran, tempat berdirinya imam ketika memimpin shalat dan wiridan.
Menurut salah seorang ustadz Pesantren Cipasung, Agus RW, posisi makam tersebut berdasarkan keinginan para alumni, warga, dan keluarga agar banyak mendoakannya selepas shalat. (Red: Abdullah Alawi)
Sumber: NU Online