Jakarta, NU Online
Mahasiswa semester tiga, Sekolah Tinggi Teologi Jakarta mengadakan kunjungan ke kantor NU Online, Selasa (10/11). Sekitar 40 mahasiswa ini disambut hangat oleh beberapa staff redaksi.
Dalam kunjungan singkat ini, para mahasiswa ini ingin mengenal lebih dekat dengan Nahdlatul Ulama.
Ketua rombongan, Eva Ena mengatakan bahwa Nahdlatul Ulama merupakan ormas Islam terbesar di Indonesia yang didirikan oleh para kiai pesantren dan yang terpenting organisasi ini sangat terbuka dengan umat beragama lain.
“Tidak seperti beberapa ormas Islam yang terkesan arogan dan menyerang umat beragama lain,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Eva menanyakan tentang perbedaan rakaat shalat tarawih yang pernah ia alami ketika ada tugas lapangan di sebuah desa. Di lokasi tersebut, kepala desanya adalah orang Katolik sehingga ia juga merasa kebingungan.
“Apakah di dalam Islam ritual ibadah tidak diatur?” tanyanya.
Rizky Wijayanti, kru NU Online menjelaskan bahwa tidak ada tafsir tunggal dalam pelaksanaan ibadah sehingga muncul beberapa perbedaan, salah satunya dalam pelaksanaan shalat tarawih. Karena itu, diantara umat Islam sendiri perlu saling menghormati perbedaan ritual ibadah yang dilakukan.
Rizki yang juga pengurus Muslimat NU ini mengatakan terkait dengan bilangan shalat tarawih antara 23 atau 11 rakaat, itu hanya bilangan saja dan Nabi Muhammad pernah melakukan dan dan tidak mengharamkan salah satunya. “Jadi kita tinggal pilih saja, mau yang mana?” imbuhnya.
Selanjutnya Rizki menambahkan Nahdlatul Ulama mengenal prinsip tawasuth, maksudnya adalah tidak ekstrim kiri juga ektrim kanan sehingga dalam hidup bermasyarakat NU selalu menempatkan diri pada prinsip hidup menjunjung tinggi sikap moderat.
“Menghindari segala bentuk pendekatan ekstrem,” katanya.
Di akhir kunjungan Alamsyah MJ dosen mata kuliah Islamologi STT Jakarta mengatakan bahwa kegiatan kali ini merupakan bagian dari pembelajaran di luar kelas. Mereka bisa secara langsung belajar dan bertanya terkait dengan subyek yang dihadapi.
“Mereka senang sekali berkunjung ke kantor PBNU, ini terlihat dari antusiasnya mendengarkan beberapa paparan,” pungkasnya.
Sebelumya rombongan ini mampir di ruang Pojok Gus Dur lantai dasar PBNU. (Faridurrahman/Mukafi Niam)
Sumber: NU Online