PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan menerapkan strategi penundaan menggunakan zona penyangga untuk meredakan kepadatan di sekitar pelabuhan. Pendekatan ini diadopsi guna memastikan kelancaran arus kendaraan di kawasan pelabuhan.
Melalui sistem ini, penumpang feri akan ditempatkan pada titik tunggu yang ditentukan sebelum keberangkatan feri, sehingga tidak ada penumpukan di pelabuhan.
M Yusuf Hadi, Direktur Komersial dan Pelayanan ASDP, menyatakan bahwa penerapan strategi ini dilakukan karena proyeksi peningkatan jumlah penumpang dan kendaraan sebesar 15% dan 14% secara berturut-turut. Total produksi di 8 lintas nasional diproyeksikan mencapai 5,78 juta penumpang dan 1,37 juta kendaraan.
“Untuk memastikan kelancaran arus mudik Lebaran tahun ini, kami akan menerapkan kembali sistem penundaan melalui zona penyangga di beberapa titik,” ujar Hadi di Jakarta pada Kamis (4/4/2024).
Beberapa titik zona penyangga telah ditentukan, seperti Rest Area KM.43, KM.68, Lahan Munic, dan Cikuasa Atas untuk arah Pelabuhan Merak. Sementara itu, arah Pelabuhan Bakauheni meliputi Rest Area KM.87B, KM.67B, KM.49B, KM.33B, KM.20B, Jalur Arteri Gayam, Kantor Lama Balai Karantian Pertanian, RM Gunung Jati, dan sebagainya.
Selain itu, untuk arah Pelabuhan Ketapang, tersedia zona penyangga di Terminal Sritanjung, Grand Watudodol, Lapangan Bola Areba, dan Jalur Lingkar. Sedangkan untuk Pelabuhan Gilimanuk, terdapat Terminal Kargo, UPPKB Cekik, dan Terminal Bus. Arah Pelabuhan Jangkar mencakup Lahan Parkir Paguyuban Petani Tebu, dan arah Pelabuhan Lembar terdapat Terminal Sigenter dan Lapangan Parkir PDS.
Berdasarkan data hingga Rabu (3/4) pukul 11.00 WIB, terdapat 35.355 tiket kendaraan yang telah direservasi untuk periode Posko Lebaran H-1 hingga H-7 di beberapa pelabuhan, setara dengan 7,9% dari total kuota reservasi.
Untuk periode Pra-Angkutan Lebaran pada 1 – 30 Maret 2024, total tiket kendaraan yang terjual di 4 pelabuhan utama adalah sebanyak 652.118 tiket.
Diperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada tanggal 6 April 2024 (H-4) dengan 3.124 tiket yang telah diresevasi di Pelabuhan Merak, setara dengan 15% dari total kuota reservasi.
Untuk memastikan kelancaran perjalanan, khususnya di lintas Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk, ASDP mewajibkan pembelian tiket secara online melalui Ferizy sebelum keberangkatan.
“Langkah ini diambil untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan selama perjalanan penyeberangan, pastikan pembelian tiket dilakukan maksimal H-1 sebelum keberangkatan,” tambah Hadi.