Skip to content

emka.web.id

menulis pengetahuan – merekam peradaban

Menu
  • Home
  • Tutorial
  • Makalah
  • Ke-NU-an
  • Kabar
  • Search
Menu

Gus Baha: Kita Diperintah Cari Lailatul Qadar, Bukan Cari Tanda-tandanya

Posted on April 4, 2024 by syauqi wiryahasana

Dalam sebuah siaran di YouTube Santri Gayeng, Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha), menggarisbawahi kebiasaan mencari tanda-tanda kedatangan Lailatul Qadar dalam agama Islam. Gus Baha menegaskan bahwa Islam tidak memerintahkan untuk menandai kedatangan Lailatul Qadar. Ia menjelaskan bahwa dalam beberapa hadis yang dikenal, perintahnya adalah untuk mencari Lailatul Qadar, bukan mencari tanda-tandanya.

Gus Baha memberikan analogi sederhana dengan nasi untuk menjelaskan argumennya. Ia menyatakan bahwa semua nasi mungkin terasa sama, namun ada tanda-tanda tertentu yang menunjukkan nasi yang baik. Namun, mencari tahu tentang tanda-tandanya terkadang tidak begitu penting, karena tujuannya adalah untuk bisa makan. Menurutnya, orang yang akan mendapatkan Lailatul Qadar tidak bisa diukur dari tanda-tandanya yang mungkin diketahui. Seseorang bisa saja menjumpai Lailatul Qadar tanpa mengetahui tanda-tandanya.

Gus Baha menekankan bahwa yang paling penting di bulan Ramadan ini adalah bisa mencapai keutamaan Lailatul Qadar, meskipun tidak mengetahui tanda-tandanya. Ia mengajak umat Islam untuk memiliki keyakinan dan konsistensi dalam menjalankan ibadah Ramadan, seperti puasa dan shalat Tarawih, karena hal tersebut merupakan kunci untuk mendapatkan Lailatul Qadar.

Dalam penutupnya, Gus Baha merujuk pada sebuah hadis Nabi Muhammad yang menyatakan bahwa setiap orang Islam yang melaksanakan puasa Ramadan karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala hanya dari-Nya, akan mendapatkan Lailatul Qadar. Hal ini menunjukkan bahwa orang yang melaksanakan ibadah dengan ikhlas dan tulus akan mendapatkan Lailatul Qadar, tanpa perlu terpaku pada mencari tanda-tandanya.

Terbaru

  • Apa itu Kepulauan Chagos? (Milik Inggris atau Mauritius?)
  • Apa itu Kiwano atau Melon Berduri (Cucumis Metuliferus)?
  • Apakah Paganisme itu Agama?
  • Perbaiki Kebodohannya, Pemerintah Buka Lagi Akses Ke Situs archive.org
  • Kenapa Disebut Ilmuwan Muslim, Bukan Ilmuwan Arab atau Ilmuwan Persia?
  • Indonesia Prasejarah, Benarkah Se-kaya itu?
  • Apa itu Bilangan Aleph ?
  • Jejak Aneh Nisan Makam Gaya Aceh di Pangkep Sulawesi Selatan
  • Rasa’il Ikhwan al-Shafa Fondasi Matematika dalam Filsafat Islam
  • Review Aplikasi Melolo, Saingan Berat Dramabox!
  • Review Game Dislyte: Petualangan Urban Myth yang Seru!
  • Microsoft Resmikan Cloud Region Pertama di Indonesia, Pacu Pertumbuhan AI
  • Bagaimana Bisa Xiaomi Jadi Raja dibanyak Sektor?
  • Sejarah Tokoh Judi Negara: Robby Sumampow
  • Kenapa Hongkong Mulai Kehilangan Anak Mudanya?
  • Apakah China ada Peternakan Panda?
  • Kebohongan Ajudan Bung Karno Soal Letkol Untung Habisi Para Jenderal?
  • Apakah Harga Minyak Dunia Turun Bikin OPEC Bangkrut?
  • Hal Konyol di Startrek Original Series
  • Inilah Deretan Buku-Buku Kontroversial di Dunia
RSS Error: WP HTTP Error: cURL error 35: OpenSSL SSL_connect: SSL_ERROR_SYSCALL in connection to blog.emka.web.id:443
  • Apa itu Kepulauan Chagos? (Milik Inggris atau Mauritius?)
  • Apa itu Kiwano atau Melon Berduri (Cucumis Metuliferus)?
  • Apakah Paganisme itu Agama?

©2025 emka.web.id | Design: Newspaperly WordPress Theme