Tradisi mengais uang di jembatan Kali Sewo, Indramayu, yang dipercaya sebagai alasan utama terbentuknya bermula dari mitos Saedah Saenih, sebuah cerita rakyat yang melegenda di masyarakat Indramayu. Cerita ini mengisahkan tentang Ki Sarkawi dan istrinya, Maimunah, yang diyakini masih bersemayam di Kali Sewo dan menjadi penghuni jembatan tersebut. Masyarakat meyakini bahwa meminta koin saat melintasi jembatan akan memastikan keselamatan mereka, karena mereka percaya Ki Sarkawi dan Maimunah akan melindungi mereka. Namun, tradisi ini telah berkembang menjadi kegiatan yang berbahaya, terutama bagi pengendara dan masyarakat sekitar.
Tradisi tersebut dimulai pada tahun 1975 sebagai hiburan lucu-lucuan, tetapi seiring berjalannya waktu dan semakin ramainya partisipan, tradisi ini menjadi semakin berbahaya. Peserta tradisi mungkin bergerak terlalu jauh ke tengah jalan, yang dapat membahayakan diri mereka sendiri dan mengganggu lalu lintas. Bahkan, aksi mereka bisa menyebabkan kecelakaan tabrakan belakang atau bahkan kecelakaan serius lainnya.
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), menyatakan bahwa tradisi mengais uang di jembatan Kali Sewo telah menjadi semakin berbahaya seiring berjalannya waktu. Pada awalnya, tradisi ini mungkin hanya berupa hiburan, tetapi dengan semakin banyaknya peserta dan tindakan yang semakin berisiko, tradisi ini menjadi ancaman bagi keselamatan pengendara dan masyarakat sekitar.
Sony juga menyebutkan bahwa ada dua risiko utama yang terkait dengan tradisi ini. Pertama, risiko tabrak belakang karena kendaraan di depannya melambat atau berhenti tiba-tiba akibat adanya hambatan di jalan. Kedua, risiko kecelakaan yang melibatkan kendaraan yang gagal mengerem dan menabrak peserta tradisi atau kendaraan lainnya.
Untuk mengatasi masalah ini, Sony menekankan perlunya penertiban dan pengawasan yang ketat dari pihak berwenang. Selain itu, pemudik juga perlu diberi pemahaman tentang bahaya dan konsekuensi dari tradisi ini. Dengan demikian, diharapkan tradisi mengais uang di jembatan Kali Sewo dapat dihentikan atau diubah menjadi kegiatan yang aman bagi semua pihak.